Forum Ponpes Bantah Narkoba Masuk Pondok Pesantren
NU Online · Kamis, 24 Mei 2007 | 06:14 WIB
Mataram, NU Online
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Haji (TGH) Syafwan Hakim menegaskan, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan Narkoba telah merambah masuk ke pondok pesantren.
"Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan terhadap santri sangat ketat, sehingga sangat kecil kemungkinan Narkoba masuk pondok pesantren," katanya menjawab pertanyaan wartawan berkaitan adanya isu Narkoba masuk pondok pesantren di Mataram, Rabu.
<>Disela kesibukanya mengikuti Sosialisasi Panduan Peran Serta Masyarakat dan Penyuluhan Narkoba bagi Remaja Masjid dia mengatakan, kendati begitu pihaknya harus lebih berhati-hati lagi dengan adanya isu tersebut.
Kegiatan santri di pondok pesantren cukup padat, pada siang hari santri masuk belajar di madrasah, sore hari diadakan pengajian dan malam hari diskusi.
Di NTB hingga kini terdapat sekitar 400 pondok pesantren dengan jumlah santri antara 1.000 - 5.000 orang perpondok pesantren dan memiliki pendidikan formal mulai dari TK hingga perguruan tinggi.
"Kalau memang benar Narkoba masuk pondok pesantren kemungkinan besar dibawa oleh santri gadungan yang pura-pura masuk belajar di pondok pesantren," katanya.
Sebelumnya Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPP) DPRD NTB, TGH. Hazmi Hamzar mengatakan, menghadapi tahun ajaran baru diperlukan seleksi yang ketat terutama bagi calon santri ponpok pesantren yang berasal dari luar daerah NTB.
"Hal itu sebagai salah satu upaya menghidari adanya isu Narkoba masuk pondok pesantren," katanya.
Berkaitan adanya isu Narkoba masuk pondok pesantren dia menegaskan, bila perlu dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah dia Narkoba atau tidak.
Hazmi yang juga pimpinan Pondok Pesantren Marakit Taklimat, Mamben, Lombok Timur mengakui, beberapa tahun lalu memang ada dijumpai pada salah satu pondok pesantren di daerah itu yang santrinya Narkoba.
Ternyata setelah ditelusuri, santri tersebut berasal dari luar daerah dan dia memang sudah kecanduan. Santri yang Narkoba tersebut setiap kali minta izin keluar, ternyata dia keluar untuk mengisap Narkoba.
"Setelah diketahui, pimpinan pondok pesantren tempat santri itu belajar segera membuat kebijakan dan mengeluarkan santri tersebut dari pondok pesantren," katanya. (ant/din)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua