Daerah

Festival Abit, Penggerak Kreativitas dan Ekonomi Ansor Kaliwedi Kebasen

NU Online  ·  Kamis, 13 September 2018 | 08:00 WIB

Festival Abit, Penggerak Kreativitas dan Ekonomi Ansor Kaliwedi Kebasen

Festival Abid di Banyumas Jateng

Banyumas, NU Online
Sejak awal bulan September, di sebuah desa yang terletak tak begitu jauh dari Kali Serayu, keramaian sudah mulai tampak, anak-anak muda Nahdliyin terlihat sibuk hilir mudik kesana kemari, menyiapkan aneka macam kebutuhan, mempersiapkan diri meramaikan gelaran festival abit kaliwedi. 

Abit-abitan, begitu kata orang desa menyebutnya. Abit adalah semacam tongkat sepanjang 1.7 meter, di kedua ujung tongkat dikasih sumbu yang sudah dicampur dengan minyak tanah lalu dibakar, tongkat tersebut lalu diputar-putar oleh si tukang abit, sembari berjalan mengelilingi kampung. 

Nama festival abit diambil dari nama puncak kegiatan yang digelar selama sepuluh hari, (1-10/9) di Balai Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebangsaan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Sebelumnya, Lomba Fotografi, Galeri Buku, Pameran Karya, Talkshow Interaktif, Senam Masal, Kenthongan, dan Gema Shalawat menjadi rangkaian acara kegiatan. 

Ketua panitia kegiatan Ahmad Mualif mengatakan, festival abit merupakan acara yang diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor Desa Kaliwedi, berkerja sama dengan beberapa komunitas dan ormas lain yang ada di desa untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah. 

"Sebagai ajang kreativitas anak-anak muda di Desa Kaliwedi, juga untuk menyambut dan memeriahkan malam tahun baru Islam 1440 Hijriyah," kata pria yang juga menjabat Sekretaris PC Ansor Banyumas itu kepada NU Online, Rabu (12/9) malam. 

Dari banyaknya rangkaian kegiatan festival tersebut, Ahmad Mualif berharap, kreatifitas anak-anak muda NU di Desa Kaliwedi semakin berkembang, dan diharapkan bisa menjadi salah satu tonggak kemajuan desa. 

Menurut Mualif, banyak potensi dan kreativitas anak muda Desa Kaliwedi yang belum bisa terwadahi secara maksimal, misalnya mereka yang hobi fotografi, yang gemar membuat kerajinan dari kayu, serta gemar seni musik.  "Melalui gelaran festival abit ini semoga kreativitas mereka semakin bisa terwadahi dan berkembang membawa harum nama Desa Kaliwedi," jelasnya. 

Tak hanya sebagai ajang menampilkan kreativitas anak muda, festival abit juga menjadi salah satu motor penggerak perekonomian warga Desa Kaliwedi. 

Hal itu diakui Ketua Ansor Desa Kaliwedi Bahaudin, menurutnya selama sepuluh hari kegiatan berjalan, banyak sekali pedagang yang menjajakan lapaknya diantaranya pengunjung festival. 

"Dari mulai pedagang makan kecil dan cemilan anak-anak, terlihat setiap hari datang untuk mengais rejeki di antara kerumunan pengunjung festival yang datang," kata Bahaudin. 

Walau mungkin terlihat kecil, tapi menurut Bahaudin hal itu mempunyai dampak yang besar dan bisa menjadi penggerak perekonomian warga masyarakat sekitarnya. "Karena banyak pedagang yang saya lihat dagangannya habis di tempat festival," tambahnya. 

Kepala Desa Kaliwedi Suhud mengatakan, pihaknya medukung penuh kegiatan yang digawangi oleh pemuda pemudi itu. Melalui gelaran tersebut, pihaknya berharap pemuda-pemudi desa menjadi semakin pro aktif di kegiatan lingkungan masyarakat. (Kifayatul Ahyar/Muiz)