Daerah

Fatayat NU Pringsewu Gelar Rakercab di Alam Terbuka

Jum, 5 Maret 2021 | 07:31 WIB

Fatayat NU Pringsewu Gelar Rakercab di Alam Terbuka

Rapat Kerja Cabang I di alam terbuka, tepatnya di kawasan wisata Taman Tirta Asri Desa Sri Wungu Kecamatan Banyumas, Jumat (5/3). (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online
Jika biasanya pertemuan ataupun rapat organisasi dilaksanakan dalam ruangan tertutup, Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Pringsewu, Lampung  memiliki cara yang berbeda. Badan Otonom NU yang menaungi para pemudi NU ini menggelar Rapat Kerja Cabang I di alam terbuka, tepatnya di kawasan wisata Taman Tirta Asri Desa Sri Wungu Kecamatan Banyumas, Jumat (5/3).


Di bawah pohon sawit yang rindang dihiasi taman bunga dan berbagai spot wisata seperti kolam dan gazebo, sekitar 60 pengurus Fatayat menyusun program kerja organisasi untuk lima tahun ke depan. Suasana sejuk dan penuh kekeluargaan menyelimuti Rakercab yang mengusung tema Penguatan Tata Kelola Organisasi Menuju Organisasi Perempuan yang Berdaya dan Mandiri ini.


Ketua Fatayat NU Pringsewu Nurul Hasanah mengatakan, kegiatan ini merupakan amanat organisasi yang harus dilakukan untuk beberapa tujuan di antaranya penyusunan program, pengambilan kebijakan organisasi, dan evaluasi program kerja yang telah dilakukan oleh Fatayat Pringsewu selama ini.


“Untuk lebih santai dan lebih mendekatkan para pengurus secara psikologis, kita memilih lokasi Taman Asri ini. Harapannya bisa lebih maksimal dalam menelurkan ide-ide kreatif untuk kemajuan organisasi,” katanya saat memberi sambutan pada pembukaan kegiatan yang dilaksanakan di aula terbuka taman wisata tersebut.

 

 

Sementara pada kegiatan pembukaan, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrahim berharap kepada para peserta Rakercab untuk menyusun program kerja organisasi yang realistis dan dapat dilaksanakan. Program kerja tersebut juga harus mengacu pada tema besar yakni berdaya dan mandiri.


“Kemandirian menjadi aspek penting yang harus dimiliki oleh organisasi terlebih para pengurusnya. Jika organisasi memiliki ketergantungan terhadap sesuatu, maka tidak akan bisa berkembang dengan baik,” kata H Taufik pada peserta yang terdiri dari para pengurus pimpinan cabang dan 9 pimpinan anak cabang se-Kabupaten Pringsewu.


Semua ini harus dimunculkan dengan rasa cinta terhadap organisasi secara totalitas. Jika cinta terhadap organisasi sudah bersemayam dalam hati dan jiwa maka tidak ada kamus alasan untuk tidak sungguh-sungguh berkiprah.


“Kalau cinta sudah ada dalam jiwa maka lelah dan capek pun tak ada. Mari tumbuhnkan rasa cinta dan bangga menjadi Fatayat Nahdlatul Ulama,” ajak H Taufik.


Selain cinta pada organisasi, H Taufik juga mengajak kepada para pengurus Fatayat NU untuk terus mensyiarkan Nahdlatul Ulama khususnya di media sosial. Jangan sampai Nahdlatul Ulama yang besar ini terlihat kecil di media sosial. Berbagai konten positif ke-NU-an harus terus membanjiri medsos untuk mengubur narasi-narasi negatif di medsos.


“Mari kita viralkan eksistensi Nahdlatul Ulama di media sosial dengan me-like, dan men-share berbagai informasi ke-NU-an. Semakin kita share maka akan semakin viral,” ajaknya.


Kegiatan pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Pengurus Wilayah Fatayat NU Lampung, Yenny Veronita dan diisi dengan berbagai paparan materi seperti Ke-NU-an dan Ke-Aswajaan serta Keorganisasian.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR