Daerah

Fatayat Maluku Antisipasi Stunting

NU Online  ·  Ahad, 29 April 2018 | 12:45 WIB

Fatayat Maluku Antisipasi Stunting

Sekretaris PW Fatayat NU Maluku Hilda Rolobesi

Ambon, NU Online
Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Maluku menganggap  antisipasi Stunting dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Salah satu isu penting yang disuarakan Fatayat NU adalah gizi buruk (stunting) dan kesehatan reproduksi perempuan. 

Menurut Hilda pada kedua isu ini Fatayat NU Maluku juga sudah bergerak. Gerakan dilakukan di antaranya dengan advokasi bagi warga yang mengalami kesulitan akses kesehatan. Fatayat NU membantu warga mendapatkan pengobatan. 

“Kita pernah membantu pasien gizi buruk dan kanker,” terang Sekretaris PW Fatayat NU Maluku Hilda Rolobesi kepada NU Online di sela-sela Konbes Fatayat NU, Ahad (29/4).

Meski tidak banyak, kasus stunting juga beberapa kali dihadapi warga Maluku seperti di Maluku Tengah, Aru, dan Kota Ambon. Hilda mengakui wilayah Maluku yang kaya dengan hasil pertanian dan perikanan, namun banyak warganya mengalami stunting. 

"Stunting terjadi pada anak dan ibunya, hal itu terjadi lebih karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan dan sayuran," ungkapnya. 

Oleh karena itu, setelah penyelenggaraan Konbes, Fatayat NU Maluku akan mensosialisasikan pencegahan stunting. Beberapa kabupaten yang telah dipilih adalah Maluku Tegah, Seram, Pulau Buru, Seram Bagian Barat, dan Seram Bagian Timur.

Adapun persoalan kesehatan reproduksi perempuan, Fatayat NU Maluku mengagendakan sosialisasi pencegahan pernikahan dini. Semua langkah itu dilakukan agar perempuan dan anak-anak mereka lebih sehat dan lebih produktif. 

Rejuvinasi gerakan perempuan didesain untuk menata kembali gerakan perempuan untuk lebih menyejahterakan masyarakat, termasuk di wilayah Maluku. (Kendi Setiawan/Muiz)