Daerah

Durhaka Jika Santri Tidak Mau Urus NU

NU Online  ·  Ahad, 2 September 2018 | 23:00 WIB

Durhaka Jika Santri Tidak Mau Urus NU

Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh

Demak, NU Online
Bangsa Indonesia bisa merdeka karena ada peran para Ulama dan santri yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara dalam merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah, mereka berbaur dengan elemen masyarakat yang mendukung kemerdekaan itu dengan mencurahkan segala kekuatan baik fikiran, tenaga, maupun finansial demi mencapai kemerdekaan itu.

Bahkan hampir seluruh pesantren menjadi markas perjuangan, melihat hal semacam itu pengurus NU yang menjadi santrinya Rais Akbar KH Hasyim Asyari wajib menjaga dan merawat bangsa Indonesia sampai akhir hayatnya.

Demikian disampaikan Rais PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh pada pelantikan MWC dan Ranting NU se Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak Jateng dan pertemuan ulama umaro Kecamatan Kebonagung di halaman kecamatan Sabtu (1/9) malam.

“Kalau para ulama ikut menanam saham memerdekakan Indonesia maka wajib hukumnya kita sebagai santri untuk menjaga dan merawat bangsa Indonesia,” ujarnya.

Mengenai fenomena yang berkembang sekarang tidak perlu berorganisasi NU dan menganggap yang penting beramaliah NU menurut KH Ubaidullah Shodaqoh merupakan salah satu kesuksesan kelompok Islam transnasional, maka dia menginstruksikan setiap santri wajib untuk mengurusi NU.
 
“Santri wajib ngurusi NU, kalau tidak mau ngurusi NU maka jadi santri durhaka,” tegasnya.

Dalam menanggapi kelompok islam radikal dan intoleran yang sekarang digembar gemborkan kelompok lain, Kiai Ubaid meminta kepada warga NU untuk berkoordinasi pada kiai di sekitarnya. 

Dia mengingatkan pada warga NU, karena sekarang merupakan masa bergeraknya kelompok Islam radikal yang sejak tahun 1980 di kader untuk bergerak menyebarkan faham mereka dan menggerogoti keutuhan bangsa Indonesia melalui rongrongan faham aswaja.

“Islam intoleran sudah dikader sejak tahun 1980 dan saat ini saat memanen pengkaderannya, kalau kita tidak waspada maka NU dan NKRI terancam,” tegasnya.

Ketua PCNU Demak, KH Muhammad Aminuddin kepada NU Online, Ahad (2/9) mengatakan, kegiatan pelantikan dan pertemuan ulama umaro adalah dalam upaya mengeratkan hubungan yang baik selama ini telah berjalan dengan baik. "Ini langkah baik untuk menjalin hubungan sekaligus hemat biaya," ujarnya.

Turut hadir Pengurus Cabang KH Muhammad Aminuddin beserta pengurus cabang NU, Pengurus MWC dan Ranting NU se Kecamatan Kebonagung, Bupati Demak, Camat beserta OPD, anggota FPKB DPRRI H Fathansubhi dan warga NU se Kecamatan Kebonagung. (A Shiddiq Sugiarto/Muiz)