Daerah

Dua Program NU Banyuwangi: Tangkal Ideologi Radikal dan Teror

Rab, 30 Mei 2018 | 18:00 WIB

Banyuwangi, NU Online
Ancaman tindakan radikal dan teror dari berbagai pihak patut terus diwaspadai. Selain merugikan pelaku sendiri, pun menjadi ancaman nyata sosial kemasyarakatan. Butuh langkah konkrit dan riil untuk dilakukan dari berbagai kalangan. Termasuk Nahdlatul Ulama.

Hal itu disampaikan oleh Rais Syuriah MWC NU Kecamatan Banyuwangi, KH Ahmad Shiddiq saat dimintai keterangan ketika Safari Ramadhan di Masjid At-Thahiriyah, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (30/5) malam.

Ada dua langkah konkrit yang akan dilakukan bersama pengurus dan anggota. Pertama adalah dengan memberikan pemahaman di masing-masing tokoh tingkat ranting. Sedangkan kedua adalah kolaborasi dengan pemerintah bersama aparat atau forum yang berkaitan.

"Tokoh-tokoh masyarakat di ranah grassroot seringkali tidak memahami persoalan keagamaan secara holistik. Sehingga, masyarakat bawah banyak dirugikan dalam pemecahan berbagai persoalan agama. Baik mengenai ubudiyah sampai pemaknaan jihad yang hakiki," terangnya.

Karea itulah, lanjutnya, dibutuhkan edukasi secara intens di masing-masing tokoh masyarakat terkait pemahaman agama sesuai dengan konteks. Melalui edukasi dan sekaligus sosialisasi pada rangkaian-rangkaian kegiatan.

"Misalnya, bulan Ramadhan ini dilaksanakannya safari Ramadhan di beberapa ranting. Sedangkan dalam hari dan waktu normal diselenggarakannya  lailatul ijtima' di setiap bulan. Media ini harus disambut dengan pro aktif oleh pengurus dan anggota di masing-masing ranting," terang alumnus Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung.

Kemudian, strategi kedua pemanfaatan kolaborasi bersama pemerintah. Ambil contoh dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB).

"Untuk sekarang, kolaborasi mutlak dibutuhkan. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri dalam penyelesaian masalah yang tak kecil ini. Tanpa adanya dukungan, sulit diselesaikan," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi.

Sementara itu, Camat Banyuwangi Yusdhi Irawan menambahkan, atas nama pemerintah menolak secara tegas maraknya ideologi radikal dan teror.

Ia mengatakan beberapa agenda kegiatan yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini dalam penangkalan ideologi radikal dan pergaulan negatif di kalangan pelajar.

"Kami telah lakukan operasi gabungan bersama aparat beberapa waktu lalu. Menyeser beberapa kos-kosan yang ada di Kecamatan Banyuwangi. Alhasil ditemukan 27 pasangan muda-mudi yang belum berstatus suami istri, terciduk di kamar kos. Selain itu, kita juga mengadakan beberapa sosialisasi terkait dengan bahaya ancaman gerakan radikal dan teror yang berkembang di beberapa agenda kegiatan kelurahan," terang Yusdhi.

Kegiatan Safari Ramadhan ini selain dihadiri oleh Jajaran Rais dan Tanfidziah lembaga dan banom NU, lengkap jajaran Muspika dan perwakilan Baznas. Usai dibacakannya doa, dilangsungkan dengan pemberian santunan dari Baznas Kabupaten Banyuwangi. (M. Sholeh Kurniawan/Abdullah Alawi)