Daerah

Dirasah Ula untuk Kuatkan Spirit Kiai Muda NU

Ahad, 8 Maret 2020 | 14:00 WIB

Dirasah Ula untuk Kuatkan Spirit Kiai Muda NU

Kegiatan Dirasah Ula untuk Kiai muda NU di Sukoharjo, Jateng (Foto: NU Online/Masri Zaini)

Sukoharjo, NU Online
Untuk menguatkan spiritualitas dalam menjaga tradisi Aswaja An-Nadliyah, puluhan kiai muda NU di Sukoharjo mengikuti Dirasah Ula di Pesantren Al-Husaini Jagan, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah selama dua hari Sabtu-Ahad (7-8/3).
 
Ketua Pimpinan Cabang Rijalul Ansor Sukoharjo Sriyanto mengatakan, kegiatan Dirasah Ula merupakan program PC Rijalul Ansor Sukoharjo dengan persetujuan dari Pimpinan Wilayah (PW) Rijalul Ansor Jawa Tengah. 
 
"Kegiatan Dirasah Ula ini kali pertama dilaksanakan di Sukoharjo, selanjutnya bisa kita agendakan Dirasah Ula ke 2, 3 dan seterusnya," katanya kepada NU Online.
 
Pimpinan Wilayah Rijalul Ansor Jawa Tengah, Gus Rifa Jamaluddin pada saat pembukaan menjelaskan, Dirasah Ula itu awalnya membuat latihan para kiai muda untuk membentuk kader, mengimbangi pasukan fisik dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
 
"Membuat pasukan non fisik atau disebut sebagai pasukan langit artinya para anggota Ansor yang banyak melakukan Dzikir dan Shalawat. Sehingga muncul Majelis Dzikir Shalawat (MDS) Rijalul Ansor (RA)," jelasnya. 
 
"Nah, ketika RA ini dibutuhkan untuk membantu para anggota banser di lapangan, tugasnya adalah bermunajat, berdoa, dan banyak bershalawat, itulah Rijalul Ansor yang kita butuhkan saat ini," imbuhnnya.
 
Namun lanjut Gus Rifa, sampai saat ini fungsi itu belum terlaksana, maka perlu para kiai muda NU di Sukoharjo harus mengikuti kegiatan seperti ini, salah satu tujuannya adalah untuk membentengi dan menjaga ahlussunnah wal jamaah an-nadliyah agar tetap bersih dari gangguan aliran tidak jelas. 
 
"Kegiatan Dirasah Ula memang ada tahapan pengkaderan, kontrak belajarnya agak nyantai, gak ada fisik fisikan, di sisi lain para gus-gus ini ketika diajak ikut PKD pada tidak ada waktu. Makanya diganti dan dipisah dengan nama dirasah ula bagi anak para kiai," terangnya.
 
Ditambahkan Gus Rifa, selain untuk menjaga marwah NU juga menghimpun para ustad muda dan para kiai muda. Jika tidak disatukan banyak anak kiai lupa akan NU, sehingga timbul wacana tidak NU-NU nan, karena tidak mengikuti pengkaderan di NU secara matang.
 
"Alhamdulillah, sampai saat ini sudah 17 kabupaten kota dan 3.000 anggota se-Jawa Tengah, kebanyakan para gus-gus dan kiai muda telah mengikuti Dirasah Ula. Insyaallah sebelum 2021 kita selesaikan se-Jawa Tengah 34 kabupaten kota," ungkapnya. 
 
Saat ini lanjutnya, paling kencang Jateng dibanding dengan Jabar. Sehingga di Jawa Tengah ini tidak kesulitan mencari para kiai dan para ustadz di Ansor ini.
 
Kontributor: Masri Zaini
Editor: Abdul Muiz