Tegal, NU Online
Setelah tidur dalam kevakuman lebih kurang 10 tahun, kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah kini kembali bangkit. Tidak tanggung-tanggung, Ketua PAC Ansor Dukuhturi Rozi Nursama bertekad mengembangkan sarung Ansor untuk mendongkrak perekonomian.
Demikian dijelaskan Rozi kepada NU Online usai dilantik masa khidmah 2016-2018 di gedung MWCNU Dukuhturi Jalan Desa Kepandean Dukuhturi, Tegal, Ahad (15/1/17).
Menurut Rozi, pemuda Ansor di daerahnya banyak yang menjadi pengusaha dan pekerja sarung. Potensi lokal ini akan dikembangkan melalui koperasi Ansor yang juga akan bergerak di bidang barang dan jasa.
“Sarung produk putra-putra Ansor sudah banyak beredar meskipun tidak membawa nama Ansor yakni sarung Goyor dan Toldem. Insyaallah, kami telah mendesain dan dalam waktu dekat akan menyebarluaskan sarung Ansor produk kami,” tekadnya.
Untuk mempersiapkan SDM, lanjutnya, Ansor akan intensif melakukan pelatihan pengusaha mandiri.
Selain program ekonomi kreatif, sambung Rozi, dirinya akan melakukan pengkaderan dengan merekrut alumni IPNU untuk berkhidmah ke Ansor. Pengkaderan akan terus dilakukan lewat PKD maupun Diklatsar. Dari 18 desa di Kecamatan Dukuhturi sudah berdiri 17 Pimpinan Ranting.
“Tinggal Desa Dukuhturi yang belum berdiri. Dalam waktu dekat Insyaallah akan berdiri lagi,” ungkapnya.
Pelantikan PAC GP Ansor Kecamatan Dukuhturi Tegal dilakukan Wakil Ketua PW Ansor Jateng Syarifudin di hadapan ribuan pengunjung dan para ulama dan Kapolsek Dukuhturi Yuliantoro. Mereka yang dilantik, antara lain Ketua Rozi Nursama, Sekretaris M Syaeful Mansur dan Bendahara Jaohar Hanafi.
Kepengurusan PAC Ansor Dukuhturi terbentuk atas hasil Konferancab Ansor Dukuhturi pada 15 September 2016 silam.
Pelantikan juga diisi dengan pengajian umum Habib Abubakar bin Hud bin Yahya dari Babakan, Cirebon, Jawa Barat. Dalam ceramahnya antara lain menekankan tentang pentingnya mencintai Nabi, ulama dan mengikuti kiai NU.
Tidak kalah pentingnya, sebagai orang NU harus selalu menanamkan diri pembelaan terhadap NKRI sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT. “Cinta tanah air itu, sebagian dari iman. Maka Ansor harus menjadi garda terdepan menjaga kiai, menjaga NKRI,” ajaknya.
Acara dimeriahkan juga oleh grup sholawat Babul Mustofa dari Pekalongan. (Wasdiun/Abdullah Alawi)