Pacitan, NU Online
Sebanyak 80 peserta mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser NU) yang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Arjosari Pacitan, Jumat-Ahad (29-31/1). Di lapangan Desa Sedayu, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Peserta ditempa dengan berbagai bentuk pelatihan fisik dan mental, seperti kemampuan bela diri, ilmu tenaga dalam, ke-NU-an, keindonesiaan, bela negara, peraturan baris berbaris, kelalulintasan, dan kedaruratan bencana. Mereka juga melakukan aksi sosial dengan melakukan penanaman 9999 bibit pohon sengon.
Pada kesempatan itu, Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Luqman Harits Dimyathi secara khusus membaiat 80 peserta Diklatsar, Ahad (31/1/2016) dini hari. Sebelum membaiat, Kiai Luqman memberikan pertanyaan apakah mereka siap untuk berjuang membesarkan jam’iyah Nahdlatul Ulama. Secara serentak, mereka menjawab,”siap!”
“Kalian adalah Banser Ansor, kalian kader NU yang tangguh. apakah kalian siap memnbela NU? Apakah kalian siap berjuang demi NU,” tanya Kiai Luqman.
Selanjutnya diawali pembacaan kalimat syahadat, Kiai Luqman yang merupakan pengasuh Pesantren Tremas ini membimbing pembacaan baiat yang diikuti oleh semua peserta. Dalam baiatnya, para peserta berjanji akan berjuang mengembangkan ajaran Islam Aswaja, membesarkan NU dan menjaga keutuhan NKRI. ”Alfatihah, semoga Allah meridhoi kita semua, amin,” ujarnya.
Sementara itu dalam acara penutupan Diklatsar, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Arjosari Hamka Hakim berharap, anggota Banser NU agar saling menjaga kekompakan. Anggota Banser NU harus mau mengabdikan diri di tengah masyarakat. Karena anggota Banser NU akan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial, pengamanan dan lainya. “ Tunjukkan kemampuan kalian untuk membantu masyarakat,” katanya.
Selepas Diklatsar, imbuh Hamka Hakim, PAC GP Ansor Arjosari segera menyusun rencana tindak lanjut (RTL). Diantarnya, pembentukan koordinator Banser antardesa, konsolidasi anggota Banser tiap sebulan sekali, menziarahi makam tokoh NU Pacitan dan kegiatan bakti sosial. (Zaenal Faizin/Fathoni)