Daerah

Diikuti 200 Kader, Bupati Sumenep Apresiasi Diklatsar Banser

NU Online  ·  Sabtu, 20 Januari 2018 | 12:03 WIB

Sumenep, NU Online
Bupati Kabupaten Sumenep, KH A Busyro Karim hadir dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklatsar) Barisan Ansor Serba Guna (Banser) GP Ansor Sumenep, Jumat-Ahad (19-21/1). Kegiatan yang diikuti 200 kader tersebut bertempat di Yayasan Taufiqurrahman, Banyuaju Timur, Batang-Batang, Sumenep.

Selain bupati, tampak pula Wakil Bupati Sumenep A Fauzi, Forkopimka Batang-Batang, kader NU dan warga nahdliyin. Mereka berkomitmen untuk terus menjaga dan memperkuat barisan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya sangat mengapresiasi acara Diklatsar Banser ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi di dalamnya," terang Kiai Busyro.

Menurutnya, kegiatan Diklatsar sangat penting diadakan karena di dalamnya akan diajari beberapa hal untuk semakin memperkuat karakter Islam Ahlussunnah wal jamaah, merawat organisasi NU, dan menjaga keutuhan NKRI.

Banser yang memang memiliki komitmen ukhuwwh islamiyah dan ukhuwwah wathaniyyah, tambah Kiai Busyro, harus mampu menerapkan sikap toleran dan moderat, menjadi penengah bagi orang-orang yang bertikai, dan menjadi pembela bagi kaum yang tertindas.

"Ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah harus benar-benar menyatu dalam diri tiap-tiap anggota Banser. Selain itu, mereka harus menjadi benteng bagi kaum-kaum yang selalu direndahkan, terutama para ulama NU yang saat ini sering di-bully oleh kelompok-kelompok lain," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua GP Ansor Sumenep M Muhri. Semua kader NU, tegasnya, terutama Banser harus berada di garda terdepan dalam membela ulama dan harus rela berkorban demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut alumnus Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep tesebut, anggota Banser harus mampu menjaga ulama, dan tidak gampang terprofokasi terhadap isu-isu yang memang sengaja dilancarkan oleh kelompok-kelompok radikal yang saat ini sudah mulai menyebar di sekitar kita.

"Selain dilatih secara fisik, Diklatsar ini juga menggembleng intelektual peserta dengan semangat ke-NUan dan spirit nasionalisme. Sebab, saat ini tidak hanya butuh terhadap tubuh yang kekar, akan tetapi ideologi juga perlu dimantapkan," tandasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)