Daerah PEDULI COVID-19

Dialog Daring Bersama LTNNU NTB Soroti Peran Media di Era Covid-19

Sel, 19 Mei 2020 | 18:00 WIB

Dialog Daring Bersama LTNNU NTB Soroti Peran Media di Era Covid-19

Ilustrasi media di era kekinian. (NU Online)

Mataram, NU Online
Peran media di tengah pandemi Covid-19 tak hanya menyajikan informasi yang akurat. Akan tetapi, juga mentrasmisikan pesan yang mengedukasi dan mampu menambah optimisme publik.

Informasi yang disajikan media seharusnya berperan sebagai suplemen atau vitamin dalam memperkuat imunitas mental dan fisik masyarakat. Konten media yang sesuai data, akurat, dan berimbang sangat diharapkan sehingga tak hanya memberi informasi, namun juga dapat mengedukasi masyarakat.

Perbincangan tersebut mengemuka dalam dialog bertema Memahami Konten Media di Tengah Covid-19. Dialog daring yang diinisiasi Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) NTB tersebut digelar Senin (18/5) sore.

Media di dalam negara penganut demokrasi ini disebut Sekda NTB sangat wajar memiliki konten yang berbeda. Berbeda dengan negara penganut otoritarianisme yang cenderung seragam mengikut pemerintahnya.

“Karena di Indonesia menganut asas demokrasi, maka media diminta bijak untuk memberikan pilihan informasi yang tetap dapat menjalankan fungsi edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.

“Media sebagai ujung tombak saluran infomasi dari negara kepada masyarakat. Namun tetap perlu dievalusasi apa saja konten media yang dikomsumsi masyarakat NTB. Konten yang diberikan harus sesuai data dan akurat. Karena media dapat mempengaruhi persepsi masyarakat," sambung Sekda NTB. 

Kepala Dinas Diskominfotik NTB I Gede Putu Aryadi juga meminta media dalam meliput di tengah pandemi menjalankan fungsinya dengan baik sesuai kode etik. Tak hanya menyampaikan informasi berita yang akurat, namun juga memberikan edukasi yang bisa membangun optimisme masyarakat.

"Kami berharap fungsi media selain beritanya akurat, juga bisa membangun optimisme masyarakat. Artinya dengan fungsi bisa membangun optimisme dan edukasi tadi, dengan sendirinya media membangun imunitas tubuh masyarakat. Kekuatan mental menjadi modal terbesar dalam membangun kekuatan fisik," ujarnya.

Kesalehan virtual
Sementara ketua PWNU NTB TGH Masnun Tahir, menyebutkan di zaman yang serba digital ini, kesalehan tak cukup ada di dunia nyata saja. Namun, juga harus ada di dunia maya.

"Kesalehan virtual dibutuhkan untuk berinteraksi secara online. Informasi yang di dapat warga di akun medsos mereka harusnya tidak ditelan mentah-mentah. Akan tetapi, harus tabayyun alias kroscek terlebih dahulu. Itu sebagai salah satu bentuk kesalehan virtual," tandasnya.

Karo Humas NTB Najamudin Amy menambahkan, tak hanya media meanstream, kehumasan pemerintah juga harus memberikan informasi yang akurat dan mengedukasi masyarakat.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, Humas NTB sendiri memiliki prinsip dalam pemberitaan. Konten yang disajikan harus memiliki empat prinsip, yakni edukatif, promotif terhadap kebijakan pemerintah, inspiratif, dan mengandung motivasi,” papar Najam.

Tak hanya media dan pemerintah, masyarakat sebagai konsumen informasi juga disoroti dalam dialog tersebut. Khususnya masyarakat pengguna media sosial diminta untuk lebih bijak dalam mengkomsumsi berita yang didapatkannya. 

Hadir dalam diskusi ini Ketua PWNU NTB Prof TGH Masnun Tahir, Sekretaris Daerah NTB H Lalu Gita Aryadi, Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi, Karo Humas NTB Najamudin Amy, Ketua KPID NTB Yusron Saudi, Ketua LTNNU NTB Suaeb Qury, Sumiarto dari Inews TV. Diskusi tersebut dimoderatori Baihaki.

Kontributor: Hadi
Editor: Musthofa Asrori