Daerah

Demi Bangsa dan Negara, Pemuda Hari ini Harus Solid

NU Online  ·  Senin, 3 November 2014 | 01:02 WIB

Mataram, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Mataram memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kamis (30/10). Acara refleksi kali ini juga dikemas menjadi sebuah momentum  bertajuk "Munajat Kebangsaan Pemuda Sekaligus Refleksi Hari Sumpah Pemuda”, acara dilaksanakan di Aula Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB), Jalan Pendidikan Nomor 6 Mataram.
<>
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mulai OKP Tingkat Kota hingga Tingkat Provinsi NTB. Di antaranya, Ketua KNPI NTB, Sulhan Mukhlis, Ketua PW GP Ansor NTB, Suaeb Quri, Ketua IPNU NTB, M. Irfan dan Ketua PC PMII Mataram, Hinwah NW.

Ketua GP Ansor Kota Mataram,  Hasan Basri berterima kasih atas kedatangan para undangan terlebih kepada perwakilan masing-masing OKP. Menurutnya, kehadiran mereka merupakan kesadaran pemuda untuk bersama membangun bangsa yang patut selalu dipertahankan. “Solidaritas pemuda tidak boleh terkikis sedikit pun, apalagi pemuda sampai melupakan nilai-nilai yang terdapat dalam sejarah Hari Sumpah Pemuda,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor NTB, Suaib Quri menegaskan kembali posisi pemuda, terlebih posisi pemuda di Ansor sebagai “pengawal” Ulama dan Umaro. “Ansor harus tetap dan selalu dalam posisi menjaga dan mengawal Ulama dan umaro. Artinya pemuda tidak boleh jauh dari ulama, juga umaro. Sebab, pemuda berperan menjadi penyambung kepentingan masyarakat bawah dengan pemerintah,” jelasnya.

Ketua PCNU Kota Mataram, A. Fairuz Abadi mengapresiasi semangat pemuda yang turut serta ikut merefleksikan diri dalam Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober. Menurutnya,  pemuda memang harus memiliki kepedulian yang tinggi kepada Bangsa dan Negara Indonesia.

“Negara ini akan baik kedepannya jika orang-orang di dalamnya hari ini juga baik, dan setiap kebaikan pastilah dilakukan seseorang dengan cara-cara yang baik pula. Untuk itu, dimulai dari pemuda,  pemuda hari ini harus sadar dan bisa meninggalkan cara-cara yang buruk, sebab kebaikan hari ini merupakan buah dari kesadaran meninggalkan keburukan di masa lalu,” tandas pria yang akrab disapa Abu Macel ini. (Bahar Udin/Mahbib)