Dampak Gempa, Pesantren Daar El Falah Mambaussa'adah Cianjur Butuh Tenda hingga Makanan
NU Online · Kamis, 24 November 2022 | 13:31 WIB

Salah satu sisi bangunan Pesantren Daar El Falah Manbaussa'adah Cianjur yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi Senin (21/11/2022). (Foto: istimewa)
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Di Pondok Pesantren Daar El Falah Manbaussa'adah yang berada di Dukuh Babakan Renyom RT02/RW017 Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Cianjur, sebanyak 10 orang ditemukan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan pesantren. Sementara sejumlah santri lainnya mengalami luka-luka.
"Ada 10 orang meninggal dunia di antaranya santri dan keluarga pengasuh. Saat ini santri yang mengalami luka ringan sudah dijemput keluarga masing-masing. Sementara santri lain membantu di posko," terang Pengasuh Pesantren Daar El Falah Manbaussa'adah Ustadz Fardan Abdul Basith kepada NU Online, Kamis (24/11/2022).
Pihaknya juga menceritakan kondisi terkini pesantren pascagempa.
"Selain masjid yang masih berdiri kokoh, rumah kami (pengasuh dan guru) serta bangunan pesantren semua rata dengan tanah," tutur.
Fardan mengaku hingga saat ini belum mendapat bantuan untuk pesantrennya. Ia dan para santri hanya mengandalkan alat seadanya untuk evakuasi.
"Ini (reruntuhan bangunan) belum bisa dibereskan semua karena tidak ada alat berat di sini. Dari pemerintah belum menerima (bantuan) apa pun, hanya dari Pemda kemarin meminta data kerugian pesantren," kata Ustadz Fardan.
Meskipun begitu, pihaknya telah membuat dapur umum dan membuka donasi. "Total pengungsi ada 100 orang dibagi delapan tenda," jelasnya.
Salah satu yang menghambat bantuan masuk ke pesantren, lanjutnya, yakni kondisi jalanan yang masih diisolir mengingat kawasan tersebut dekat dari titik lokasi gempa.
"Perhatian dari para relawan sudah masuk seperti kemarin informasinya ada bantuan dari Fatayat NU Jawa Barat dan Cianjur, namun kondisi lokasi saat ini belum memungkinkan karena jalanan masih dibersihkan," ungkapnya.
"Lokasi pesantren kami dekat dengan titik radius gempa, guncangannya masih terasa beberapakali bahkan terjadi gempa susulan,'' bebernya.
Pengurus Lakpesdam NU Cianjur ini menjelaskan kondisi terkini posko yang masih memerlukan ulur tangan dari berbagai pihak.
"Lokasi TKP terisolir sampai saat ini belum ada penerangan. Sangat membutuhkan logistik makanan, pakaian, karpet, selimut, alat mandi, obat-obatan dan sebagainya khususnya penerangan yang sanngat diperlukan," tandasnya.
Selain itu, diperlukan juga air bersih, popok bayi, layanan psikologi bagi anak-anak, tukang urut patah tulang, penerangan genset, alat-alat perlengkapan pembersih reruntuhan sementara, pakaian layak dan bersih (peralatan ibadah) juga sangat dibutuhkan.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua