Karanganyar, NU Online
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser Satkoryon Kebakkramat Kabupaten Karanganyar yang dilaksanakan tiga hari yakni Jumat-Ahad, (27-29/1)dapat dikatakan Diklatsar yang sangat menyentuh dan terkesan baik yang dirasakan oleh pelatih, instruktur dan tokoh NU yang hadir.
Menurut Ketua Panitia, Aminu Millah mengatakan bahwa Diklatsar ini diikuti oleh 97 peserta dari berbagai kecamatan di Karanganyar dan ada titipan peserta dari Kabupaten Sukoharjo.
"Semula saya hanya menargetkan maksimal 70 peserta, tapi berhubung banyak yang daftar pendadak maka peserta menjadi 97 peserta yang mayoritas usia 30-40 tahun," ungkapnya.
Pantauan NU Online, pada saat prosesi pembaitan, Ahad (29/1) di lapangan terbuka hujan pun turun sangat deras, sehingga ada sekitar 6 peserta Diklatsar tidak kuat karena kedinginan.
Namun tim PC Lembaga Kesehatan NU Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari beberapa dokter dan perawat sudah siap siaga, sehingga peserta yang tidak kuat segera pendapat pertolongan
Peserta yang mendapat perawatan sejumlah 6 orang tersebut tetap bersih kukuh meminta untuk dibaiat seperti cium bendera, mandi kembang dan penyematan topi banser.
Satu dari enam peserta tersebut ada yang ditandu, sontak seluruh peserta, pengurus Ansor-Banser dan tamu undangan prosesi baiat menangis harus ditengah-tengah guyuran hujan.
Usai prosesi baiat, ketua PC GP Ansor Karanganyar, Suwanto mengungkapkan bahwa dirinya benar-benar terharu dan air matanya tidak dapat terbendung melihat semangat peserta diklatsar.
"Air mata ini mengalir karena terharu melihat semangat para peserta Diklatsar yang digembleng selama tiga hari baik pikiran, spritual maupun fisik, apalagi saat menyiraman air kembang yang saya lakukan pada peserta yang ditandu, hati ini benar-benar terenyuh,” ungkapnya.
Ia berharap semoga peserta Diklatsar yang sudah dibaiat ini bisa menjadi benteng ulama dan NKRI, dan semoga peserta yang sakit diberi kesembuhan. (Ahmad Rosyidi/Fathoni)