Jombang, NU Online
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur Usman Hasan menjelaskan, pertarungan di dunia maya cukup serius, ujaran kebencian, fitnah, dan kabar bohong atau hoaks sengaja dilontarkan antar satu dengan lainnya demi kepentingan-kepentingan tertentu.
Situasi yang kerap diistilahkan dengan cyber crime atau kejahatan dunia maya itu perlu disikapi dengan serius pula. Sejumlah kalangan, harus mulai berperan aktif memerangi kejahatan-kejahatan tersebut.
Ungkapan ersebut disampaikan saat mengisi pembukaan pelatihan jurnalistik yang dihelat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
"Dengan pelatihan ini diharapkan peserta bisa cerdas menggunakan media, mampu menyaring informasi negatif di media, dan cakap dalam melakukan perlawanan terhadap serangan kelompok-kelompok radikal, kelompok ekstrim, termasuk fitnah-fitnah yang berkembang lainnya di dunia maya," ucap Usman.
Ketua PAC GP Ansor Mojowarno Syahrul Munir mengungkapkan, kegiatan Pelatihan Cyber Media dan Jurnalistik di Gedung Serbaguna Balai Desa Mojowarno, Selasa (5/2) sejak pagi hingga siang hari diikuti 50 peserta delegasi dari Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor se-Kecamatan Mojowarno dan badan semua otonom (Banom) NU yang ada di Mojowarno.
Lebih jauh Syahrul Munir mengungkapkan, awalnya ia prihatin dengan perkembangan isi dunia maya belakangan ini. Menurut dia, tak sedikit seseorang dan kelompok-kelompok yang diketahui sengaja menyebarkan konten negatif. Kondisi ini kalau tidak disikapi dengan serius tentu akan berdampak buruk terhadap banyak kalangan di dunia nyata.
"Melihat fenomena di dunia maya yang mem-bully Banser terutama, maka PAC GP Ansor Mojowarno mewajibkan untuk melaksanakan pelatihan Cyber Media dan Jurnalistik. Ini untuk memberi pembekalan dan membuat berita yang sesuai dengan kebenaran," ujarnya.
Ia menambahkan usai pelatihan dengan tajuk Melalui IT, Teguhkan Aswaja dan Mengokohkan NKRI itu, nantinya akan dilaksanakan rencana tindak lanjut (RTL) untuk lebih mematangkan pengetahuan para peserta selama mengikuti kegiatan.
"Setelah kegiatan pelatihan berlangsung, akan dilaksanakan RTL bagi alumni pelatihan cyber media dan jurnalistik ini, guna untuk membuat berita yang baik dan benar," tuturnya.
Dalam perjalanannya nanti, ia berharap muncul kader yang intens menulis di media-media online, termasuk di NU Online sebagai portal resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Diharapkan juga nanti, setidaknya ada 3 sampai 5 alumni bisa menjadi bagian dari NU Online atau kontributor NU Online," imbuhnya.
Selama kegiatan, para peserta disuguhi dua materi, pertama tentang cyber media disampaikan oleh Teguh Hadi Santoso dari IMNU Jatim, selanjutnya materi kedua tentang pengantar jurnalistik dan pembuatan berita di media online oleh Syamsul Arifin sebagai Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jombang yang juga kontributor NU Online. (Uswatun Chasanah/Syams/Muiz)