Pati, NU Online
Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya batik, anak didik TK Plus Sullama Taufiq Kajen mengadakan kunjungan belajar ke Museum Batik Pekalongan, Sabtu (18/2).
Kunjungan belajar yang dibingkai dalam Kegiatan Luar Sekolah (KLS) tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ragam motif batik nusantara dan anak didik dapat memperoleh pengalaman membuat batik.
Kepala TK Plus Sullama Taufiq, Nia Khulfiana mengatakan bahwa Kegiatan Luar Sekolah (KLS) menjadi program yang telah diagendakan TK Plus Sullama Taufiq Kajen. Kali ini kunjungan belajar dilakukan ke Museum Batik Pekalongan yang berada di Jalan Jatayu No. 3 Pekalongan tepatnya di kawasan budaya Jatayu Pekalongan.
Ustadzah Nia, panggilan akrab Nia Khulfiana, menambahkan bahwa batik sebagai warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO perlu dikenalkan kepada anak didik sejak dini guna menumbuhkan kecintaan dan minat terhadap budaya sendiri.
Ini menjadi komitmen TK Plus Sullama Taufiq Kajen untuk ikut serta terus menjaga dan melestarikan budaya warisan nenek moyang yang bernilai adiluhung ini sebagai tanggung jawab bersama.
"Melalui kunjungan belajar ini, anak didik TK Plus Sullama Taufiq Kajen berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Batik yang terdapat di bagian depan gedung museum. Koleksi buku yang disimpan terdiri dari buku mengenai batik sebagai salah satu budaya Indonesia terbitan lokal dan banyak juga yang diterbitkan oleh penerbit luar negeri," ujarnya.
Nia menuturkan bahwa selain kunjungan ke perpustakaan batik, anak didik juga berkesempatan menikmati kunjungan ke ruang pameran batik yang memajang berbagai ragam motif batik yang sudah berusia tua dan langka hingga modern baik itu yang berasal dari daerah pesisiran, daerah pedalaman dan area Jawa lainnya.
Batik dari berbagai daerah di Nusantara seperti dari Sumatera, Kalimantan, hingga Papua, dan beberapa kain jenis batik dari manca negara. Koleksi batik yang ada sekitar 600 jenis batik dengan berbagai corak.
“Anak didik juga mengunjungi ruang workshop untuk melakukan kegiatan praktik membatik secara langsung. Satu per satu mereka mencoba membatik dengan salah satu teknik yakni batik cap. Mereka antusias dan merasa senang dengan pengalaman kunjungan ini, selain menambah pengetahuan, menumbuhkan minat terhadap budaya bangsa serta mendapatkan pengalaman berharga," ujarnya. (Alim Mustofa/Fathoni)