Daerah

Cerita Miris 2 Keluarga di Bogor, NU Turunkan Bantuan

Sab, 23 Mei 2020 | 06:15 WIB

Cerita Miris 2 Keluarga di Bogor, NU Turunkan Bantuan

Kang Jajaj Sujai (kanan) memberikan bantuan NU Peduli kepada Leni. (Foto: Istimewa)

Bogor, NU Online
Pada Kamis (21/5) kemarin, NU Peduli Kabupaten Bogor Jawa Barat kembali bergerak menyisir ke perkampungan sekitar. Relawan NU Care-LAZISNU Cijeruk, Jaja Sujai, saat melintasi sebuah rumah di RT 05/ RW 01 Desa Cipicung  Kecamatan  Cijeruk, menemukan ada hal yang membuatnya miris.
 
"Ketika kami berhenti di kampung tersebut sambil kami ajak bicara seorang ibu bernama Leni, 30 tahun beranak tiga mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya belom pernah menerima bantuan apa pun dari pemerintah dan tidak tersentuh sama sekali," kata Jaja Sujai.
 
Jaja juga terenyak saat mendengar Leni sudah beberapa hari mereka hanya makan tembleg, yakni penganan dari adonan  terigu yang diberi sedikit gula pasir yang digoreng. Makanan itu untuk mengganjal rasa lapar yang dia dan anak-anaknya rasakan karena tidak punya bahan sembako," kata Jaja.
 
Jaja mengatakan, suami Leni sehari-harinya bekerja sebagai pekerja bangunan di Jakarta. Sejak pemberlakuan PSBB, suami Leni tidak pulang ke Cipicung Cijeruk.
 
"Sebagai istri, Leni berusaha sekuat tenaga agar bisa mendapatkan bahan makanan. Kadang mereka diberi singkong atau umbi untuk dimakan dan yang penting perut terisi," kata Jaja menceritakan nasib Leni.
 
Mendengar itu, Jaja sontak menelepon NU Peduli agar diantarkan bingkisan paket sembako kepada Leni. Selain itu sejumlah uang tunai pun diberikan untuk anak-anak Leni.
 
Pada masa wabah Covid-19, Kang Jaja dan beberapa relawan NU Peduli Bogor membagikan paket sembako kepada masyarakat.
 
Beberapa waktu lalu, NU Peduli Bogor juga memberikan bantuan kepada seorang guru ngaji.
 
Kala itu, Selasa (19/5), sambil ngabuburit, rombangan NU Peduli Kabupaten Bogor, di antaranya Gus Chaer (A'wan/Dewan Pertimbangan PCNU Kab. Bogor), Mahmud (Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Bogor), H A Amiruloh (Wakil Ketua PCNU Bogor), dan Mei Fitiyani (Wakil Ketua Fatayat NU) bersilaturahim ke kediaman Imas Romadhona.
 
Imas dan keluarganya tinggal di sebuah rumah tidak layak huni, bersama ayam dan soang (angsanya). Ia adalah seorang guru ngaji yang beralamat di Jl KSR Dadi Kusmayadi Gang Cempaka RT 03 RW 08 Kelurahan Sukahati Kecamatan Cibinong.
 
Suami Imas, Yayat Supriatna juga bekerja di Jakarta. Sepekan sekali pulang ke Cibinong. Namun pada saat masa Covid-19 bisa dua minggu sekali baru pulang. Inmas dan Yayat memiliki tiga anak, di mana anak tercekil berusia tiga tahun.
 
Atas keadaan itu, NU Peduli memberikan beberapa paket sembako dan uang tunai. Bantuan tersebut diterima oleh Imas dengan wajah suka cita.
 
Editor: Kendi Setiawan