Daerah

Cegah Penyebaran Corona, NU Bondowoso Dukung Pelarangan Pengajian Umum

Ahad, 13 September 2020 | 00:30 WIB

Cegah Penyebaran Corona, NU Bondowoso Dukung Pelarangan Pengajian Umum

Kegiatan Turba PCNU Bondowoso dengan mematuhi protokol kesehatan. (Foto: NO Online/Ade N)

Bondowoso, NU Online

Hingga kini, penyebaran virus Corona atau Covid-19 khususnya di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur belum ada tanda akan berakhir. Karenanya, sejumlah cara dilakukan untuk memastikan virus tidak tersebar di antaranya melarang kegiatan dengan masa besar.

 

Ikhtiar yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bondowoso antara lain dengan melarang kegiatan pengajian umum. Hal tersebut disampaikan bupati setempat, KH Salwa Arifin pada Jumat (11/9) di hadapan sejumlah insan media.

 

Terkait pelarangan tersebut mendapat respons positif dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso. Bahwa dengan larangan yang ada, sudah sepatutnya didukung warga, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama.

 

"Kita ketahui bahwa bupati telah mengeluarkan peraturan yang menyebut bahwa pengajian, pernikahan atau bentuk apapun kegiatan lainnya yang mengundang massa harus tetap mengikuti protokol kesehatan," kata H Mas'ud Ali, Sabtu (12/9).

 

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso tersebut menjelaskan bahwa bahwa apa yang disampaikan bupati sudah benar. Dalam artian, saat kondisi penyebaran virus Corona tidak terkendali, maka kegiatan yang potensian menghadirkan banyak massa harus dicegah.

 

“Termasuk pengajian umum dan juga permainan sodor,” sergahnya.

 

Disampaikannya bahwa ikhtiar yang dilakukan bupati sebagai tanggung jawab pemerintah agar warga mengikuti protokoler kesehatan. Apalagi aturan yang dikeluarkan memang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

 

“Karenanya tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti peraturan yang ada,” tegasnya saat ditemui di acara turba yang dilaksanakan di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pujer, Bondowoso.

 

Dalam pandangannya, dengan mengikuti peraturan yang ada, maka secara otomatis akan berujung kepada kemaslahatan bersama. Bahwa virus tidak terus menyebar, sehingga pada saatnya warga bisa berkegiatan dengan aman.

 

“Aturan tersebut dikeluarkan tentu saja dengan aneka pertimbangan, sehingga bila dirasa benar-benar bermanfaat bagi warga maka harus diikuti,” ungkapnya.

 

Terkait kegiatan PCNU yang menggelar turun ke bawah atau Turba, maka sejumlah hal menjadi perhatian pengurus. Pada saat yang sama, selama kegiatan berlangsung juga mengikuti protokol kesehatan. Dari mulai disediakannya alat cuci tangan, penggunaan masker dan menjaga jarak.      

 

“Kegiatan ini dalam rangka mengupgrade kepengurusan dari tingkat MWCNU, lembaga dan badan otonom berserta kepengurusan ranting yang ada,” jelasnya.

 

Dengan kegiatan tersebut, wawasan dan kemampuan pengurus dalam menjalankan program ditata kembali sesuai amanah yang telah diputuskan dalam forum konferensi. Demikian pula mendengar keluhan yang dihadapi pengurus.

 

“Dari kegiatan ini diharapkan kegiatan NU di semua tingkatan semakin semarak, baik dalam masalah keagamaan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya,” tutupnya.

 

Kontributor: Ade Nurwahyudi

Edfitor: Ibnu Nawawi