Daerah

Cara Muslimat NU Jakarta Bantu Pemerintah Wujudkan Indonesia Maju

Kam, 24 Oktober 2019 | 10:00 WIB

Cara Muslimat NU Jakarta Bantu Pemerintah Wujudkan Indonesia Maju

Ketua Muslimat NU DKI Jakarta, Hj Hisbiyah Rochim (berdiri) pada Pelatihan Kader Aswaja, Rabu (23/10) (Foto: NU Online/Anty Husnawati)

Jakarta, NU Online
Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Hj Hisbiah Rochim mengatakan bahwa Muslimat NU harus turut andil mendukung visi besar pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin untuk mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju.
 
"Tugas Muslimat NU 'kan memang untuk mengabdi kepada umat, memberdayakan umat, jadi kita harus membantu pemerintah untuk mendamaikan, dan menyatukan masyarakat dengan mensosialisasikan paham Islam Aswaja Annahdliyah, minimal dimulai dari majelis taklim, atau masyarakat sekitar kita, agar para ibu-ibu tidak mudah terprovokasi oleh paham radikal," ujar Hj Hisbiah Rochim, saat memberikan pengarahan pada Pelatihan Kader Aswaja, di Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur, Rabu (23/10).
 
Hj Hisbiah juga menekankan pentingnya pengurus dan anggota Muslimat NU untuk memahami Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyah, karena memang Muslimat NU-lah sebagai garda terdepan dalam menyampaikan paham keagamaan ala NU di tengah-tengah masyarakat.
 
"Selain itu, Muslimat NU yang beranggotakan ibu-ibu ini tentu menjadi al-umm madrosatul ulaa, ibu sebagai pendidik pertama, sudah seharusnya selalu meng-upgrade diri dengan keilmuan, sering ikut pengajian, sering aktif di Muslimat NU, bahkan harus semangat ketika mengikuti pelatihan seperti saat ini, karena untuk mendapatkan SDM yang berkualitas, tentu harus dimulai dari kita para ibu-ibu," paparnya
 
Putri Pahlawan Nasional KH Abdul Wahab Chasbullah ini menjelaskan bahwa materi tentang Aswaja, merupakan paket lengkap untuk memahami Islam rahmatan lil’alamin, dan materi tersebut disampaikan disetiap pelatihan kader, tujuannya agar para pengurus dan anggota dapat menyampaikannya kembali di wilayahnya masing-masing.
 
Dan, yang perlu diperhatikan, lanjutnya, ketika mendakwahkan paham Aswaja harus ditambah Annahdliyah, jadi Aswaja Annahdliyah, karena menurut Hj Hisbiah sekarang banyak ormas-ormas Islam yang menyatakan bahwa dia juga Aswaja, akan tetapi belum tentu Annahdliyah.
 
Berkembangnya paham radikalisme di Indonesia saat ini yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah, menjadi sebuah tugas besar untuk menyelamatkan anggota Muslimat NU dari paham tersebut.
 
"Untuk itu, mulai saat ini kita harus lebih massif untuk meningkatkan dan mengembangkan program-program, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan, dan lain sebagainya. Sehingga, kita yang sudah mendapatkan pelatihan, mendapatkan ilmu dari sini harus siap membantu masyarakat sekitar kita, misalnya mensosialisasikan ilmu yang didapat tadi, dan mengaktifkan kembali majelis-majelis taklim yang vakum," ungkapnya.
 
Dengan demikian, lanjutnya, banyak cara Muslimat NU untuk mendukung sepenuhnya visi besar pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin untuk mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju.
 
Selain itu, Hj Hisbiah juga menyampaikan ucapan selamat kepada Pak Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019-2024. "Mudah-mudahan beliau sukses, diberikan kekuatan, agar negara bangsa ini menjadi lebih baik, rakyatnya makmur, semuanya sejahtera," tutupnya.
 
Kontributor: Anty Husnawati
Editor: Kendi Setiawan