Bupati Majalengka Dukung Penetapan Hari Santri Nasional

Majalengka, NU Online
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyatakan dukungan terhadap iktikad Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Hal ini mencuat dalam gelaran semarak menyambut Tahun Baru Hijriah di halaman depan Pendopo Kabupaten Majalengka (24/10) malam.
<>
Acara dimulai dengan pembacaan Deklarasi Dukung Penetapan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional oleh Ketua Dewan Syuro Ikatan Santri Ma'had al islami Majalengka H. Didin Misbahudin (Dewan Pembina Cabang IPNU Kabupaten Majalengka) dilanjutkan dengan penyerahan deklarasi pada Bupati Majalengka.

Bupati Majalengka H Sutrisno dalam pidatonya mengaku sangat mengapresiasi deklarasi yang digelar Ikatan Santri Ma'had al Islami Majalengka (Isma). Bahkan ia berharap keputusan itu bisa direalisasikan segera.

“Penetapan hari santri nasional merupakan bentuk penghargaan pada para ulama dan santri. Karena mereka merupakan ujung tombak berdirinya negara kesatuan republik Indonesia,” ujarnya.

Sutrisno berharap Presiden RI Joko Widodo memenuhi janji saat kampanye menjelang pilpres 2014 itu. Sehingga, para santri tidak hanya merayakan acara-acara khusus di pesantrennya namun juga merayakan peringatan yang bisa digelar secara nasional bersama masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Ia juga menyampaikan, tahun baru hijriyah sepatutnya dimaknai dan direfleksikan sebagai bentuk kecintaan terhadap Nabi SAW beserta sahabatnya. Perlu pemaknaan yang lebih mendalam tentang perjuangannya menyebarkan Islam ke seluruh dunia.

Tampak hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi, Udin Saprudin (Kepala Kemenag Majalengka), Aan Subarnas (Sekretaris PC NU Majalengka), Tarsono D. Mardiana (Ketua DPRD Majalengka) beserta perwakilan seluruh ormas Islam se-Kabupaten Majalengka.

Pembukaan dimulai pukul 20:00 WIB dalam bentuk upacara. Setelah itu dilanjutkan pelepasan pawai karnaval yang diikuti oleh seluruh pesantren, sekolah, masyarakat umum. (Aris Prayuda/Mahbib)