Daerah

Bina Kader Mufassir, Rektor Unsiq: Allah Tak Manfaatkan Kekuasaan

NU Online  ·  Jumat, 3 Agustus 2018 | 15:30 WIB

Bina Kader Mufassir, Rektor Unsiq: Allah Tak Manfaatkan Kekuasaan

Workshop mufassir mahasiswa Unsiq Wonosobo

Wonosobo, NU Online
Sudah menjadi agenda tahunan Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (Prodi IAT) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Sains Al-Qur'an (Unsiq) Wonosobo menyelenggarakan Workshop dan Praktikum Pendidikan Kader Mufassir bagi Mahasiswa tingkat akhir Progdi IAT.

Begitupun Tahun 2018, Pendidikan Kader Mufassir Progdi IAT bekerjasama dengan Asosiasi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (AIAT) dilaksanakan dari 28 Juli-8 Agustus di gedung FSH Unsiq. 

Dalam Pendidikan Kader Mufassir angkatan II tahun ini mahasiswa tingkat akhir di godok langsung oleh dosen yang mahir dalam bidang Ilmu-ilmu Tafsir guna menjadi Mufassir yang berkapasitas dan kompeten. 

Tidak terkecuali Rektor Unsiq Kiai Muchotob Hamzah turut serta membina kader Mufassir. Saat menerangkan Ayat 1-2 Surat Al-Hasyr pria yang akrab di panggil Abah oleh mahasiswa tersebut menerangkan bahwasannya kekuasaan Allah tidak terbatas dan tidak ada batasannya. 

Namun menurutnya, meskipun kekuasaan Allah tidak terbatas tetapi Allah tetap Maha Kasih lagi Maha Sayang. "Huwal Aziizul Hakiim, Allah memang perkasa tapi tetap bijaksana," ujar Kiai Muchotob. 

Kiai Muchotob juga menyampaikan bahwa Allah tidak memanfaatkan kekuasaan-Nya untuk dirinya sendiri. "Berbeda dengan bangsa kita, diberi kekuasaan (jabatan) sedikit saja sudah menyalahgunakan posisinya," lanjut Kai Muchotob.

Di depan 60 kader mufassir Kiai Muchotob juga menegaskan, seorang mufassir harus lebih teliti menafsirkan sebuah ayat, berhati-hati, serta tidak mudah menafsirkan secara harfiah dan tekstualnya saja, melainkan dengan kontekstualnya. (Sholeh Nahru/Muiz)