Daerah

Bijaksana Memaknai Hikmah di Balik Musibah

NU Online  ·  Sabtu, 20 Oktober 2018 | 10:45 WIB

Bijaksana Memaknai Hikmah di Balik Musibah

Rumah warga di Sirenja, Donggala terendam banjir

Kendal, NU Online
Musibah bencana alam gempa bumi di NTB dan Sulawesi Tengah, adalah cobaan dan ujian yang tak lepas dari qadha dan qadar Allah Swt. Qadha dan qadar menjadi salah satu aspek yang umat Islam imani dalam dalam rukun iman yang keenam.

“Iman bil qadar khoirihi wa syarrihi minallahi ta’ala. Iman terhadap qadar baik dan buruk dari Allah taala harus menjadi pegangan kita," kata  Ustadz Muhammad Adib pada pengajian Rijalul Ansor Kecamatan Patebon, Kendal, Jawa Tengah.

Akan tetapi, pada pengajian yang berlangsung Jumat (19/10) malam di Mushala Al Huda Desa Jambearum itu, ia juga mengingatkan bahwa untuk menghadapi perkara yang buruk kita dapat meneladani sikap Nabi Ibrahim as.

"Nabi Ibrahim mengedepankan instropeksi diri terhadap takdir buruk yang menimpa diri kita," ujarnya.

Akhmad Sodiq, ketua PAC GP Ansor Kecamatan Patebon berpesan agar kader-kader Ansor dapat secara bijak dalam melihat kejadian musibah akhir-akhir ini.

“Saya berharap kader Ansor dapat belajar mengenai urgensi mitigasi bencana dan menambah kemampuan intelektual tehadap berbagai isu-isu kebangsaan kekinian," katanya.

Di samping itu, kader Ansor yang masuk dalam Satuan Koordinasi Rayon Barisan Ansor Serbaguna (Satkoryon Banser) agar dapat mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu diperlukan membantu ke daerah bencana maupun melakukan mitigasi bencana di daerah sekitar.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan tahlil dan shalawat yang dimulai bakda Isya. Tahlil dan shalawat diisi dengan doa untuk masyarakat terdampak bencana di Lombok, Palu, dan tempat-tempat lain di wilayah Indonesia agar selalu diberi kesabaran, ketabahan, dan dapat segera pulih menjalankan aktivitas kembali. (Muhammad Kridaanto/Kendi Setiawan)