Kudus, NU Online
Bank Indonesia (BI) mendukung pengembangan wisata religi di Kabupaten Kudus dan Demak, Jawa Tengah, agar tingkat kunjungan wisatawan semakin bertambah dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Selama ini, wilayah Demak dan Kudus lebih dikenal sebagai pusat wisata ziarah termasuk yang bersifat ritual mistik, sedangkan pengunjungnya mayoritas berasal dari kalangan menengah bawah,” kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta Hamid Ponco Wibowo saat membuka sarasehan Wisata Religi di Kawasan Kudus-Demak di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (23/4).
Selain didominasi kalangan menengah bawah, kata dia, waktu kunjungan mereka juga sangat singkat serta minimnya atraksi wisata lainnya menyebabkan masyarakat Demak dan Kudus kurang menikmati manfaat ekonomi dari kegiatan wisata ziarah tersebut.
“Salah satu indikator pariwisata menunjukkan bahwa rata-rata lama menginap tamu hotel di Kudus masih di bawah dua hari atau sekitar 1,4-1,8 hari,” ujarnya dalam rangka “Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2018”.
Padahal, kata dia, dalam kurun waktu lima tahun terakhir jumlahnya relatif meningkat.
Karena itu, dia berharap sarasehan ini bisa menghasilkan ide, pemikiran atau model terkait optimalisasi pengembangan kawasan wisata Kudus dan Demak serta mampu mendorong munculnya kesepakatan pemberdayaan pesantren sehingga dapat meningkatkan kontribusi pesantren dalam pengembangan kawasan wisata Kudus dan Demak. (Red: Muiz)