Bershalawat di Kendeng, Nahdliyin Rembang Tolak Bala Semen Indonesia
NU Online · Jumat, 24 Juli 2015 | 10:59 WIB
Rembang, NU Online
Usai putusan PTUN beberapa bulan lalu, rasa kecewa masih terasa di hati warga Rembang terutama warga desa Tegaldowo kecamatan Gunem kabupaten Rembang. Pada Kamis (23/7), ratusan warga menggelar aksi meminta maaf kepada alam karena mereka dikalahkan dalam sidang gugatan penolakan pabrik Semen Indonesia di Pengadilan Tata Usaha Negara.
<>
Salah satu ulama asal desa Sidorejo kecamatan Pamotan kabupaten Rembang Gus Ubaid memimpin doa bersama. Mereka yakin pembangunan dan penambangan batu kapur di gunung Kendeng oleh Semen Indonesia membawa musibah dan menyengsarakan warga sekitar.
"Pembangunan pabrik semen yang disertai penambangan gunung Kendeng nanti tentu menimbulkan musibah dan menyengsarakan warga yang ada di sekitar area penambangan terutama para petani penggarap sawah.”
Sejumlah ritual digelar. Mereka mengarak dua gunungan ketupat sebagai wujud kekecewaan masyarakat desa Tegaldowo dan sekitarnya atas tetap dilangsungkannya proyek penambangan batu kapur di Gunung Kendeng. Proyek semen ini dijalankan tanpa memerhatikan nasib para petani yang membela kelestarian area persawahan di area penambangan.
"Gunungan ketupat ini sebagai simbol kekecewaan kami, yang tetap dilaksanakannya penambangan gunung Kendeng sebagai bahan baku semen,” tutur Sumarno salah satu tokoh warga yang menolak penambangan gunung Kendeng. (Ahmad Asmu'i/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Memanfaatkan Sisa Umur dengan Kebaikan
2
Indonesia Terlibat Uji Klinis Vaksin TBC M72, PDNU: Langkah Positif Atasi Gejala yang Berat
3
Khutbah Jumat: Pentingnya Menjaga Diri dari Hoaks
4
Mengurangi Kecelakaan di Jalan, Belajar dari Swedia
5
Khutbah Jumat: Mendahulukan Nafkah Keluarga sebelum Bersedekah kepada Orang Lain
6
Khutbah Jumat: Berbakti Kepada Orang Tua Sebelum Terlambat
Terkini
Lihat Semua