Daerah

Berharap NU Tingkatkan Soliditas Jelang Usia Satu Abad

NU Online  ·  Kamis, 31 Maret 2016 | 08:00 WIB

Jombang, NU Online
Setidaknya 25 hari lagi, tepatnya tanggal 24 April 2016, hari lahir ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) tiba, tarhitung sejak berdiri pada 16 Rajab 1344 hijrah. Artinya, usia NU mendekati satu abad dan lebih tua dari hari tegaknya bangsa Indonesia.

Ahmad Samsul Rijal, Pengurus Cabang Nahdltul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang mengatakan, perjalanan NU dimulai sejak berdirinya sudah cukup memberikan bukti sejarah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kontribusi NU bagi bangsa tidak boleh dilupakan. Bahkan pada konteks kemerdekaan Indonesia, NU cukup berperan.

"Dalam konteks hidup berbangsa, NU memiliki masa lalu yang siapa pun memahami sejarah, akan mengakui eksistensi dan peran-perannya. NU juga memiliki masa kini yang siapa pun pasti akan memahami bagaimana NU saat ini," katanya, Rabu (30/3). Meskipun saat ini tidak sedikit kelompok yang menyerang NU. "NU akan tetap memiliki masa depan. Jihad fi thariqin Nahdlatil Ulama, ini yang diperlukan," lanjutnya.

Untuk itu, kata Rijal, mengajak masyarakat NU untuk meningkatkan kesolidan sesama Nahdlyin. "Sebagaimana urat nadi kehidupan berjalan, yang tua akan menjaga, melindungi, mengarahkan dan membimbing yang lebih muda agar menjadi yang terhebat saat ini dan di kemudian hari," ujarnya.

NU dalam segala kekuatan sumber daya manusianya, hendaknya tetap tampil sebagai ormas yang paling berpengaruh terhadap tatanan kebangsaan. "Bilapun sebagai penjaga dan pelindung NKRI, di mana letaknya dalam struktur kekuasaan? Bilapun sebagai pengarah sebuah bangsa, bagaimana cara dan mekanisme dalam mengarahkan? Bilapun sebagai pembimbing sebuah perjalanan bangsa saat ini dan ke depan, bagaimana akan merumuskan strategi-strategi," tuturnya.
 
Menurutnya, saat ini, NU diakui sebagai penjaga dan pelindung yang mapan dari aspek sosial, keagamaan dan dalam upaya mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan NKRI di tengah guncangan kelompok anti-Pancasila.

"Sebuah ungkapan yang selalu kita ingat, semakin tua semakin matang atau semakin tua semakin berkualitas. Ungkapan ini pantas dijadikan bahan refleksi untuk melihat ke dalam dan ke luar NU," ungkapnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)