Semarang, NU Online
Seiring perkembangan zaman, banyak aliran sempalan yang berusaha menggerogoti ajaran Islam. Karena itu warga Nahdiyin harus terus membentengi diri dengan melestarikan tradisi Nahdlatul Ulama (NU) yang berdasar pada ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah.<>
Hal itu dikatakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Mangkang Semarang, KH Hadlor Ihsan dalam peringatan Nuzulul Qur’an akhir pekan kemarin yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Genuk, Kota Semarang di Masjid Al-Mubarakah Kudu Rt 2/IV Genuk Semarang.
Kegiatan ini mengambil tema, Bangkitnya Semangat Juang Ramadhan Menuju Berkwalitasnya di Hari Kemenangan. Ketua PAC GP Ansor, Muhammad Sodri mengatakan, bahwa Ansor sangat berperan aktif dalam melestarikan tradisi NU, maka mengutamakan program prioritas, penguatan ideologi atau akidah, Kajian Rijalul Ansor, Jamaah Maulidul Rasul, Kepedulian Sosial, Penerbitan dan Kwirausahaan.
Memang saat ini anak muda sangat acuh terhadap akidah ahlussunah wal jamaah, disebabkan pergeseran masyarakat yang bersifat praktis. Senada dengan Abdullah Jamil, selaku wakil pimpinan cabang GP Ansor, ia mengatakan, saatnya warga Nahdiyin terjun ke elemen-elemen gerakan yang berbasis Nahdiyin. Jangan sampai terjebak politik praktis.
Sementara itu KH Hadlor Ihsan mengingatkan warga untuk selalu nguri-nguri tradisi yang dari dulu sudah dijalankan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Lukni Maulana
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
5
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua