Daerah

Begini Cara Dakwah Ustadz Jubah Ireng

NU Online  ·  Selasa, 7 Agustus 2018 | 09:30 WIB

Begini Cara Dakwah Ustadz Jubah Ireng

Ustadz Sayyidi Al-Manaf dua dari kiri

Bekasi, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Cabang Lembaga Dakwah (LD)  Nahdlatul Ulama Kota Bekasi, Ustadz Sayyidi Al-Manaf atau yang akrab disapa Ustadz Jubah Ireng (Uji) mengaku akan membuat metode dakwah di berbagai bidang.

"Metode dakwah itu seperti melalui media sosial dengan membuat channel Youtube yakni PJI TV. Kemudian radio, nada-nada, dan terapi. Ada pula media film untuk dakwah jangka panjang," katanya kepada NU Online di Bekasi, Selasa (7/8) pagi.

Pengalaman Uji di bidang dakwah cukup banyak. Ia beberapa kali pernah diundang untuk mengisi taushiyah keagamaan di berbagai pelosok daerah Indonesia. Seringkali, ia berceramah di banyak stasiun radio.

"Saya pernah di Triji Radio, Radio SP Bekasi, Radio Al-Madaniyyah, Radio Irma, dan terakhir di Radio Bintang Empat Lima (R-Bama) Kota Bekasi," jelas Presiden Paguyuban Jubah Ireng (PJI) ini.

Selain di Radio, ia punya pengalaman berdakwah di media televisi. Yakni program Cafe Taushiyah sebanyak 6 episode dan Cinta Negeriku 3 episode di MNC TV.

"Di TransTV juga pernah, yaitu Program Blusukan Artis. Kemudian di Trans7 menjadi bintang tamu di Bukan Empat Mata. Pernah juga membintangi film kolosal layar lebar yang berjudul Pangeran Sake. Pernah tampil dalam acara Hot Shot dan beberapa kali di sinetron," ungkap pria yang gemar mengenakan pakaian serba hitam ini.

Dengan pengalaman tersebut, lanjutnya, dakwah akan lebih persuasif dan meninggalkan kesan di hati masyarakat. Menurut Uji, dakwah bukan hanya pandai berbicara di atas podium dan terlihat garang saat forum diskusi. "Padahal dalam realisasinya seperti karakter oncom yang kalau ditepak (pukul) bakal ngebul," katanya.

Bagi pria berambut panjang ini, agar target NU Kota Bekasi menciptakan daerah berbasis Islam Aswaja terwujud dengan baik dan tanpa gesekan atau tindakan arogansi, maka perlu adanya Macan Aswaja NU Bekasi. 

"Macan NU itu yang bergerak dengan wibawa, solid, dan tepat sasaran. Karena dakwah tidak hanya sekadar retorika dan teori semata, tapi juga harus dengan realisasi dan karya nyata," tutupnya. (Aru Elgete/Muiz)