Daerah

Banser Ini Jaga Keamanan Pesantren dan Kampus 24 Jam

NU Online  ·  Selasa, 15 Maret 2016 | 19:05 WIB

Jombang, NU Online
Kawasan kampus dan Pondok Pesantren al-Urwatul Wutsqo (PPUW) Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ahir-ahir ini tampak berbeda dengan keberadaan pesantren dan kampus-kampus yang lain. Area dua lembaga tersebut terus dalam pengawalan dan pengawasan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) asal mahasiswa dan santri di pesantren setempat.

Setiap hari, beberapa Banser secara bergiliran menempati pos-pos yang sudah disediakan di depan kampus dan di samping pesantren tersebut. Mereka dengan seragam Bansernya terlihat gagah mengatur jalur kendaraan dan jalan raya yang dilintasi ratusan mahasiswa dan santri.

Asnoto, salah seorang anggota Banser asal Madura mengungkapkan bahwa anggota Banser yang terhimpun di pesantren UW sudah mencapai puluhan anggota Banser dan nyaris 100. Mereka bertugas sesuai waktu dan tempat yang ditentukan pesantren, hingga dalam waktu 24 jam pos sebagai tempat mereka bertugas dipastikan tidak kosong dan terkoordinir.

“Kalau saya mulai pukul dua siang hingga sore nanti, kemudian diganti oleh anggota yang lain,” katanya kepada NU Online, saat ditemui di pos Banser depan kampus, Selasa (15/3) siang.

Selain bertugas penjagaan lalu lintas, mahasiswa semester 6 itu menambahkan bahwa peran Banser di pesantren ini juga sebagai tim pengamanan di setiap kegiatan yang diselenggarakan pesantren setempat. “Seperti kegiatan-kegiatan di pondok pesantren,” ujarnya.

Saat ada jadwal tugas kebanseran, puluhan anggota Banser itu tetap tak mengenyampingkan jam kuliah dan aktivitas-aktivitas di pondok pesantren, meraka bisa membagi waktu dengan sebaik mungkin hingga tak ada waktu terbuang sia-sia. Soal mendapat fasilitas dan kebutuhan makan di setiap harinya, mereka tidak mempermasalahkan. “Kadang dua kali makan, tapi kebanyakan satu kalinya, dan saya tidak mempermasalahkan itu” katanya.

Ke depan, kata Asnoto pesantren ini akan terus memperbanyak kader Banser. Sejumlah tugas-tugasnya akan dioptimalakan sebagaimana peran mayoritas Banser. “Kalau ada diklat atau pelatihan-pelatihan lagi pondok ini akan terus mengirim santri-santrinya,” ungkapnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)