Daerah

Banjir di Jombang Jadi Perhatian Serius Bagana

NU Online  ·  Senin, 13 Mei 2019 | 09:00 WIB

Banjir di Jombang Jadi Perhatian Serius Bagana

Banser tanggap bencana Jombang

Jombang, NU Online 
Musibah banjir di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjadi perhatian khusus bagi kesatuan khusus (Kasatsus) Banser Tanggap Bencana (Bagana) setempat. Keberadaan banjir di Kota Santri ini seolah sudah jadi langganan setiap tahunnya.

Beberapa daerah yang kerap dilanda banjir di antaranya di Kecamatan Mojoagung, Ploso, dan Kesamben. Bahkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Bupati Jombang, Sumrambah meninjau langsung lokasi banjir tepatnya di Beluk Jombok, Kesamben, Jombang pada Senin (6/5) lalu.

Kasatsus Bagana Jombang, Em Muttaqin mengungkapkan, usai bulan Ramadhan 1440 Hijriyah nanti, Bagana Jombang sudah menyepakati untuk menggelar latihan bongkar pasang tenda shelter untuk pengungsi. Kegiatan ini melibatkan anggota Bagana se-Kabupaten Jombang.

Ia menambahkan, keberadaan banjir ke depan benar-benar menjadi perhatian serius. Pemkab sudah mulai menyasar para relawan tanggap bencana yang ada di Jombang untuk saling bersinergi, termasuk relawan dari unsur NU.

Bahkan menurutnya, beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Jombang mengimbau agar Bagana segera mendaftarkan organisasinya sebagai relawan ke Kesbangpol. "Sehingga nantinya mendapat anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang, baik operasional maupun pengadaan alat-alat yang dibutuhkan dalam misi kemanusiaan," jelasnya, Senin (13/5).

Menurut dia, hal ini merupakan ksempatan baik untuk Bagana sendiri. Rencana latihan bongkar pasang tenda shelter setelah Ramadhan itu adalah salah satu upaya untuk mewujudkan dukungan pemerintah terhadap penanganan banjir.

Pelatihan tersebut nantinya diharapkan menghasilkan beberapa regu yang cakap untuk pendirian tenda dan dapat di andalkan sewaktu dibutuhkan. Di samping pelatihan, nanti juga akan dibekali ketrampilan memasak untuk diperbantukan dapur umum. Tujuan dapur umum sendiri untuk membantu memberikan logistik kepada warga yang terdampak banjir.

"Karena dapur umum saya rasa keberadaannya sangat vital bagi pengungsi maupun korban bencana alam," jelas Em Muttaqin.

Ia kemudian bercerita terkait pengalaman kala terjadi bencana beberapa waktu lalu, dan harus mendirikan tiga posko sekaligus. Hal tersebut akan banyak menyerap tenaga untuk dapur umum. "Semoga kita tidak kerepotan lagi mencari tenaga relawan khususnya dapur umum. Sehingga ke depannya nanti Bagana Jombang menjadi sebuah organisasi relawan yang multi talenta," imbuhnya. (Syamsul Arifin/Muiz)