Daerah

Bakti Religi santri Bersama Rakyat Merapi

NU Online  ·  Sabtu, 19 November 2011 | 09:19 WIB

Sleman, NU Online
Untuk menanamkan kepekaan dan kepedulian sosial sejak dini. OSIS MA Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum mengadakan serangkaian acara bersama warga Merapi. Berlokasi di desa Pagerjurang, kepuharjo, Cangkringan-Sleman,   acara yang berlangsung selama dua hari (17-18 November 2011).

Sejak kamis siang hingga jum’at sore itu selain dimaksudkan untuk mengasah kepekaan dan kepedulian para santri terhadap kondisi warga disekitar merapi, juga bermaksud sebagai bentuk dukungan moral atas nasib yang menimpa warga Merapi.
<>

Dibalut dalam rangkain acara yang memadukan unsur religi, edukasi dan sosial. Pada kamis sore, para santri sedianya akan mengadakan mujahadah, khataman Al-Qur’an, dzikir dan tahlil dan doa tolak bala’ bersama warga Merapi. 

Usai mujahadah dan tahlil bersama, warga akan disuguhi kreativitas (pensi) dari para santri. Mulai dari musikalisasi puisi, iringan seni musik sholawat hadroh, performance art Pencak Silat Pagar Nusa, hingga pentas teater. 

Dalam penampilan pembuka usai alunan sholawat hadroh, didiiringi alunan musik yang apik, dua santri menunjukkan kepiawaiannya membacakan beberapa puisi gubahan Gus Mus berjudul Dzikir, membangun Rumah, Takziah, dan Allah Ampunilah Kami. Disamping itu, seorang santri tak kalah juga membawakan puisi gubahannya sendiri, yang berisi refleksi keprihatinan atas kondisi masyarakat Merapi.

Suguhan penampilan silat perguruan Pagar Nusa turut meramaikan acara. Para penontot terlihat terhibur saat beberapa santri, layaknya seorang pendekar menunjukkan kebolehannya memainkan jurus, lalu ditutup oleh penampilan teater. 

Usai Pensi, pamungkas acara pengajian akbar disampaikan oleh KH. Asyhari Abta; Kepala Madrasah Aliyah yang juga Rois Syuriah PWNU Yogyakarta. Ribuan warga, tidak hanya dari dusun Kepuharjo, Pinggirjurang turut  hadir juga warga shelter Manggong 1 dan 2 yang terletak tidak jauh dari lokasi. Mereka tampak khidmad mengikuti acara.mengikuti acara demi acara pada malam itu.

Jum’at pagi, Usai melaksanakan sholat shubuh berjama’ah di masjid Manggong Baru, Segenap santri MA Ali Maksum bersama warga melakukan ziarah dan doa bersama warga di makam korban merapi tak jauh dari lokasi. Dalam kesempatan itu, dilangsungkan tahlil dan doa untuk korban erupsi merapi.

Sebelum meninggalkan lokasi dan berpamitan dengan warga sekitar, para santri juga bergotong-royong bersama warga membangun drainase disekitar masjid “Manggong Baru” dan membuat Taman Bacaan Msyarakat (TBM). Pengadaan TBM yang berlokasi di salah satu sudut  ruang Mesjid  “Manggong Baru”, diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, terutama bagi anak-anak yang mlakukan kegiatan sore (TPA).

Rangkain segenap acara Bakti Religi Santri untuk Rakyat Merapi, secara filosofis tentu saja mengajarkan kepada santri bahwa ajaran agama yang rahmatan lil ‘alamin tidak boleh hanya berhenti pada anjuran kebaikan, saja, tetapi juga harus mampu memberikan solusi sosial dan menunjukkan kepedulian terhadap nasib sesama. 

Setahun sudah peristiwa erupsi merapi berlalu sejak 25 Oktober 2010. Ratusan jiwa menjadi korban. Tak terhitung jumlah rumah dan hewan ternak yang musnah. Beberapa warga disekitar Manggong Baru sudah memiliki hunian mereka yang baru, sebagian yang lain masih berada di Shelter dan pengungsian, mereka hari demi hari  berjuang kembali melanjutkan hidupnya.
 
Meski sederhana, rangkaian acara “Bakti Religi Bersama Rakyat Merapi” yang diprakarsai OSIS MA Ali Maksum ini memang diadakan setiap tahun di tempat yang berbeda-beda. Spirit bakti religi  semacam ini menunjukkan bahwa santri harus punya karakter dan ”sense of belonging” yang kuat terhadap nasib sesama, sebagaimana diajarkan oleh Agama. 



Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Humaidi