Tulunggaung, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Tulungagung, resmi mendirikan Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar). Badan ini secara khusus membidangi masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat di Kabupaten Tulungagung.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Tulungagung, Sahrul Munir mengatakan, Ansor secara struktural telah membentuk Baanar dari tingkat pusat sampai daerah. Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) telah memerintahkan pada pengurus di daerah untuk membentuk badan ini.
“Saat ini penyalahgunaan narkotika sudah darurat, sama bahayanya dengan terorisme. Sesuai data setiap hari sekitar 45 orang meninggal gara-gara Narkoba. Kita semua warga Ansor punya kewajiban yang sama untuk membantu Kepolisian dan BNN untuk mencegahnya,” ungkap Sahrul Munir kepada NU Online, Jumat (5/8) pagi di arena Rakernas Banser di Tulunggung.
Munir mengatakan, kader GP Ansor berusia antara 30-40 tahun. Sedangkan pengguna narkoba rata-rata di usia produktif. Maka GP Ansor sebagai Badan Otonom Nahdlatu Ulama (NU), punya kewajiban yang sama, terlebih Ansor memiliki struktural sampai tingkat Kelurahan/Desa.
“Kepengurusan Ansor Tulungagung ada 19 anak Cabang Kecamatan dan 271 desa dan kelurahan. Maka ini sangat efektif untuk perang lawan narkoba,” katanya.
Untuk menangani organisasi ini,lanjut Munir, ia telah menunjuk Hariadi mantan Komandan Banser periode sebelumnya untuk menjabat sebagai Kepala Baanar Kabupaten Tulungagung.
“Saya yakin dengan pengalaman dilapangan Cak Hariadi. Organisasi ini akan efektif dan bisa berjalan. Apalagi terkait ini kita harus selalu koordinasi dengan Polres dan BNN Daerah,” tandasnya.
“Karena ada momen Rakernas Banser. Maka saya nunutkan deklarasinya. Mumpung Ketua Umum Gus Yaqut hadir di Tulungagung,” kata Munir. (Imam Kusnin/Fathoni)