Daerah HARI SANTRI 2021

Aplikasi Ayo Ngabdi, Wadah Khidmah Santri dan Alumni Pesantren

Sab, 23 Oktober 2021 | 11:00 WIB

Aplikasi Ayo Ngabdi, Wadah Khidmah Santri dan Alumni Pesantren

Santri Pesantren Sabilurrosyad, Kota Malang, Jawa Timur, saat peluncuran aplikasi "Ayo Ngabdi". (Foto: Tangkapan layar TVNU)

Jakarta, NU Online
Pesantren Sabilurrosyad, Kota Malang, Jawa Timur, meluncurkan aplikasi Ayo Ngabdi yang diinisiasi guna mewadahi santri dan alumni di berbagai pesantren yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia untuk melakukan pengabdian.


Konsep dasar aplikasi yang berhasil meraih juara dua pada Kompetisi Santri 4.0 2021 ini berangkat dari kesadaran akan rendahnya taraf pendidikan di Indonesia. Perwakilan tim inti, M Chasbi Asshidiq, menuturkan bahwa pihaknya tergerak untuk membuat instrumen yang dapat digunakan sebagai solusi pemerataan pendidikan di Indonesia.


“Berdasarkan survei dari PISA, pendidikan Indonesia masih tergolong terbelakang. Masih banyak daerah terpencil yang pendidikannya belum tersentuh,” tutur Chasbi kepada NU Online, Jumat (22/10/2021).


Sementara itu, besarnya potensi sumber daya manusia (SDM) di pesantren turut mendorong pihaknya merasa terpanggil untuk menjembatani kebutuhan masyarakat akan pendidikan tersebut dengan keahlian yang para santri juga alumni pondok pesantren miliki.


“Di Indonesia sendiri ada puluhan ribu pesantren. Bayangkan jika satu pesantren bisa meluluskan 100-200 santri, alangkah baiknya jika kita mengambil peran dalam pemerataan pendidikan tadi,” ungkapnya.


Aplikasi berbasis website yang digarap oleh 14 santri genius ini secara teknis tidak hanya diperuntukkan bagi pengabdian kategori pengajaran, melainkan juga pada bentuk pengabdian lainnya.


“Tidak terbatas dalam pengajaran saja, ada abdi ndalem yang mengabdi ke kiai, ada santri yang bisa mengajar di TPQ,” terangnya.


Sementara untuk pengabdian dalam bidang pengajaran, Chasbi menyebutkan bahwa mereka berfokus pada sembilan lembaga, yakni TPQ/MD, RA/PAUD, MTs/SMP, MA/SMA, SLB, bimbingan Al-Qur’an, serta taman baca.


Pada bidang pengajaran, teknis Ayo Ngabdi sendiri nantinya akan mempertemukan lembaga yang memerlukan tenaga pengajar dengan santri atau alumni pesantren yang siap mengkhidmahkan dirinya dan kompatibel dengan kebutuhan yang diperlukan.


“Kalau ada masyarakat membutuhkan pengajar, nanti bisa memilih fitur mitra lembaga dan mendaftarkan lembaganya, juga mencantumkan spesifikasi yang dibutuhkan. Nanti, kami mencari kecocokan antara tenaga yang tersedia dari pesantren sesuai bidang masing-masing,” jelasnya.


Ayo Ngabdi menawarkan kepada santri dan alumni untuk memperoleh pengalaman dari upaya pemberdayaan diri kepada masyarakat sebagai wujud bakti pada negeri.


Diharapkan, aplikasi buatan para santri KH Marzuqi Mustamar ini ke depannya dapat digunakan oleh pesantren di seluruh Indonesia, sehingga benar-benar dapat memberi manfaat besar kepada masyarakat. Terutama di segi pemerataan pendidikan dan juga sebagai upaya penguatan syiar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).


“Kita sering kali menjumpai gerakan yang tidak berhaluan Aswaja. Nah, untuk meng-counter gerakan itu, alangkah baiknya kita sebagai pesantren hadir melalui pengabdian di Ayo Ngabdi,” tandas Chasbi.


Aplikasi Ayo Ngabdi berhasil meraih juara dua pada Kompetisi Santri 4.0 yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma’hid Islamiyan (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (21/10/2021).


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori