Daerah

Awas, Donatur Abal-abal Manfaatkan Gempa Lombok

NU Online  ·  Rabu, 29 Agustus 2018 | 07:00 WIB

Awas, Donatur Abal-abal Manfaatkan Gempa Lombok

foto: illustrasi (hukumonline.com)

Jombang, NU Online
Peristiwa gempa di Lombok beberapa hari lalu seharusnya menjadi perhatian khusus untuk melakukan aksi-aksi kemanusiaan. Namun ternyata tidak semuanya masyarakat demikian. Sebagian dari mereka memanfaatkannya dengan tindakan-tindakan tak bermoral.

Seperti peristiwa yang dialami Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jombang, Jawa Timur baru-baru ini. Seseorang tak dikenal yang tiba-tiba mengaku donatur gempa bumi Lombok memberitahukan terkait uang yang sudah dikirimnya melalui nomor rekening bank LAZISNU Jombang.

"Sekretaris LAZISNU Jombang dapat pesan lewat WhatsApp (WA). Ada donatur transfer bantuan Lombok Rp25 juta," kata Ketua PC LAZISNU Jombang Ahmad Zainudin, Selasa (29/8).

Selanjutnya, donatur abal-abal tersebut kemudian minta kembalian Rp 10 juta kepada pihak LAZISNU, lantaran ia sebenarnya hendak menyumbang Rp15 juta dari Rp25 juta yang sebelumnya ia informasikan sudah masuk rekening LAZISNU.

"Padahal maunya Rp15 juta. Jadi dia minta dikembalikan Rp 10 juta dan minta cepat," imbuhnya.

Seseorang itu juga mencoba meyakinkan pihak LAZISNU bahwa uang yang ia transfer benar-benar terkirim dengan mengirim lampiran bukti transfer. "Dia juga melampirkan print out ATM bukti transfer dan KTP," ucapnya.

Namun demikian, setelah rekening LAZISNU dicek, faktanya tidak demikian. "Setelah rekening LAZISNU dicek bendahara, ternyata tidak ada dana masuk," ungkapnya.

Pria yang kerap disapa Gok Din ini mengurai, ada beberapa kejanggalan mengenai kejadian ini. "Kejanggalan pertama, KTP Tangerang kok transfer banyak ke Jombang, kedua, kelahiran 92 dan lajang kok uangnya banyak, dan kejanggalan lain NIK di KTP di website Ditjen Kependudukan tidak terdaftar," rincinya. 

Gok Din mengatakan, sejauh pengetahuannya, peristiwa yang sama juga seringkali terjadi di Jawa Tengah juga Jawa Barat. "Hal ini sudah diberitahukan ke pihak LAZISNU Jawa Timur," ujarnya. (Syamsul Arifin/Muiz)