Daerah

Ash-Shiddiiqiyyah Rembang, Pesantren dengan Santri Berkebutuhan Khusus

Ahad, 14 Juni 2020 | 18:30 WIB

Ash-Shiddiiqiyyah Rembang, Pesantren dengan Santri Berkebutuhan Khusus

Santri dan pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Nasyiin Ash-Shiddiiqiyyah (RN ASA) bersama NU Care-LAZISNU Rembang. (Foto: M Ronji)

Rembang, NU Online

Lembaga Organisasi Sosial dan Pondok Pesantren Roudlotun Nasyiin Ash-Shiddiiqiyyah terletak di Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Rembang. Berbeda dengan kebanyakan pesantren, Ash-Shiddiiyiyyah menampung beberapa santri yang memiliki kebutuhan khusus yakni keterbelakangan mental.

 

Pengasuh sekaligus pengelola Lembaga Organisasi Sosial dan Pondok Pesantren Roudlotun Nasyiin Ash-Shiddiiqiyyah (RN ASA) Muhammad Abadi, banyaknya anak yang memiliki kebutuhan khusus membuatnya terpanggil untuk merawat dan mengarahkannya kepada hal-hal kebaikan.

 

"Selama ini santri-santri  yang berkebutuhan khusus dipandang sebelah mata, sehingga dalam hati kecil saya merasa terketuk untuk merawatnya dan supaya tidak dibeda-bedakan," kata Muhammad Abadi, Sabtu (13/6) di Kompleks Pesantren RN ASA Desa Dadapan, Kecatamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.    

         

Menurut Muhammad Abadi, anak-anak tersebut juga mempuyai hak yang sama seperti yang lain dan seharusnya mereka lebih mendapatkan perhatian. Hal tersebut selanjutnya membuat optimis untuk membimbingnya dan mengarahkannya dengan menyamakan santri yang lain mengikuti segala aturan di pesantren.

 

"Kegiatan santri terjadwal, mereka mulai bangun jam 03.30 WIB untuk Shalat Tahajud. Setelah itu mandi dan persiapan jamaah Subuh. Selanjutnya, mereka mengaji berseragam sekolah sampai jam 06.00 WIB dilanjut makan pagi dan Shalat Dhuha, sekaligus pemberian uang saku untuk sekolah," bebernya.

 

Pihaknya menjelaskan bahwa pesantren RN ASA merupakan lembaga yang mengkombinasikan antara kegiatan keagamaan dan kegiatan sosisl. Ia menambahkan semua santrinya berdomisisli dari berbagai daerah, antara lain mulai dari Sabang sampai Merauke.

 

"Total semua santri  223 anak dan 27 di antaranya berkebutuhan khusus. Asalnya pun berbeda-beda, ada yang dari Sorong, Jambi, dan Bengkulu," jelasnya.

 

Sementara dalam oprasionalnya, ia menyebutkan  menggunakan subsidi silang yaitu dana dari keluaraga mampu yang sebagian dananya dialokasikan pembiayaan santri berkebutuhan khusus. Pihak pesantren juga membuka bagi para donatur yang ingin membantu kebutuhan operasional.

 

Seperti pada Sabtu (13/6), NU Care-LAZISNU Rembang menyalurkan bantuan sembako ke pesantren tersebut.

 

Ketua NU Care-LAZISNU Rembang, M Naf’an Fu’adi mengatakan bantuan tersebut sebagai langkah awal yang semua orang bisa melakukannya karena saya yakin orang baik itu banyak sekali di dunia ini.

 

"Namun ada yang kesulitan cara mentasarufkan kelebihan hartanya untuk sesama. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa menjadi contoh meskipun dalam situasi sulit," kata M Naf’an Fu’adi.

 

Kontributor: Mochamad Ronji

Editor: Kendi Setiawan