Daerah

Ansor Way Kanan Lakukan Penyaluran Kitab Kuning ke Sejumlah Pesantren

NU Online  ·  Rabu, 22 Juni 2016 | 21:30 WIB

Way Kanan, NU Online
Fikrah Nahdliyyah adalah kerangka berpikir yang didasarkan kepada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang merupakan landasan berpikir Nahdlatul Ulama atau NU (khittah nahdliyyah) untuk menentukan arah perjuangan guna mewujudkan kebaikan umat (ishlahul ummah). 

Secara garis besar, Fikrah Nahdliyyah yang juga dapat dipahami sebagai metode berpikir (manhaj) ke-NU-an dalam merespon persoalan, baik yang berkenaan dengan perkara keagamaan maupun kemasyarakatan.

"Dan hal itu sudah dilakukan Gerakan Pemuda Ansor di daerah ini," ujar Supardi, Koordinator Pendidikan Kader Penggerak Nahldatul Ulama (PKPNU) Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung, di Blambangan Umpu, Kamis (23/6).

PAC GP Ansor Pakuan Ratu pada hari lahir Ansor ke 82 tahun atau 24 April 2016 menyalurkan Kitab Kuning dan Al Quran untuk Pesantren Al-Falakhuss'adah asuhan Kiai Zainal Ma'arif, Pesantren Nurudz Dzikri Al-Amin asuhan Kiai Maulana Ismail dan Pesantren Riyadlotul Mubtadiin asuhan Ustadz Ahmad Sholihin sebagai tambahan media belajar santriwan-santriwati.

"Itu salah satu contoh gerakan selaras Fikrah Nahdliyyah. Terlebih kitab-kitab diserahkan itu dihasilkan dengan cara mandiri melalui program kewirausahaan sosial 'Halal' atau hijamah/bekam sambil beramal. Saya melihat hal tersebut sebagai upaya kecil yang mempunyai manfaat besar. Saya rasa itu cukup bagus, suatu langkah yang patut diapresiasi," kata dia lagi.

Gerakan lain sejalan Fikrah Nahdliyyah menurut Supardi ialah penyelenggaraan Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN). "Itu luar biasa. Kenapa demikian? Karena tantangan NU hari ini adalah bagaimana memiliki sumber daya manusia mumpuni, dan Ansor Way Kanan melihat peluang itu untuk mewujudkannya melalui program Yayasan Mata Air tersebut," pungkas Supardi.

Sebelumnya, Gerakan Pemuda Ansor Waykanan masa khidmah 2014-2018 melakukan survei internal untuk menilai gerakan ekonomi, pendidikan, kaderisasi, sosial, kemasyarakatan, dan diskusi keragaman yang dilakukan. Paramater penilaian meliputi A sangat baik, B baik, dan C perlu ditingkatkan.

Senada Supardi, Wakil Ketua GP Ansor Refki Dharmawan menyatakan program filantropi pendidikan BPUN bisa diterima. (Zakiroh Mutawakkil/Fathoni)