Solok, NU Online
Peran Gerakan Pemuda (GP) Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalanan bangsa. Ansor tetap menempati posisi yang strategis dalam pergantian kepemimpinan nasional. Selain itu, Ansor menjadi ujung tombak kaderisasi generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) dan sumber kepemimpinan bagi NU di masa mendatang.<>
Demikian ditegaskan Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Rusli Intan Sati pada Pembukaan Pelatihan Kader Mubalig Muda dan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Ansor Cabang Kabupaten Solok, Jumat (24/5/2013) malam di BLK Lubuk Selasih Kabupaten Solok. Pelatihan diikuti 75 orang dibuka Bupati Solok Syamsu Rahim berlangsung hingga Ahad (26/5).
Menurut Rusli Intan Sati, pelatihan ini sebagai bagian dari sebuah proses pengkaderan. Karena penguatan sistem pengkaderan Ansor dari hulu ke hilir di semua tingkatan merupakan bagian rekayasa sosial untuk mewujudkan masyarakat berperadaban (mutamaddin). Ansor menyadari bahwa pembentukan masyarakat berperadaban haruslah dimulai bertahap dari individu, keluarga, komunitas hingga bangsa.
“Pelatihan bertujuan mendesain sistem kaderisasi yang menekankan pada penguatan kapasitas individu kader, sehingga setiap kader Ansor mampu tampil menjadi leader yang mempunyai self-resilence yaitu kemampuan untuk mengatasi segala tantangan dan masalah,” kata Rusli Intan Sati.
Lebih lanjut Rusli Intan Sati, yang juga maju sebagai Caleg DPRD Sumbar Dapil 7 dari Partai Golkar nomor urut 5, mengatakan, di masa mendatang output dari kaderisasi yang simultan dan berkesinambungan akan semakin meneguhkan jati diri dan identitas ideologi kader Ansor yang memegang teguh akiadah Islam Ahlussunnah Waljamaah.
“Disamping itu, di tengah perkembangan zaman yang semakin dinamis maju dan beragam, Ansor pun harus menyesuaikan dirinya dengan membuka diri terhadap beraneka ragam kader dengan beranekaragam profesi dan potensi kader Ansor. Maka semakin cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman pada gilirannya akan mampu memberikan jawaban atas segala problematika terkini. Oleh karena itu, Ansor harus memberikan ruang dan wadah bagi para kadernya untuk dapat beraktualisasi dan menuangkan karya kreatifnya melalui Ansor,” kata Rusli.
Ansor hingga saat ini berkembang sedemikian rupa menjadi organisasi kemasyarakat pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. Sebagai bagian dari organisasi kepemudaanIslam, tradisi dakwah walisongo yang melakukan akulturasi budaya lokal dengan nilai Islam pun diperkuat dan dikembangkan oleh Ansor dengan cara simultan dan berkesinambungan. Untuk mengembangkan dakwah Islam, perlu memperkuat sistem kaderisasi, meneguhkan jatidiri.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Solok Zulbakti, menambahkan peserta pelatihan berasal dari utusan PAC GP Ansor se-Kabupaten Solok. Pemateri yang tampil pada pelatihan antara lain Rais Syuriah PWNU Sumbar Prof. Asassriwarni, Ketua Tanfizdiyah NU Sumbar Khusnun Aziz, PW GP Ansor Sumbar dan PC Ansor Kabupaten Solok sendiri.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Armaidi Tanjung
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua