Semarang, NU Online
Memperingati harlah Ke-84 Ansor, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Semarang Jawa Tengah menggelar Deklarasi Pemilu Tolak Politik Uang di Gedung Nahdlatul Ulama, Ungaran pada Rabu (25/4).
Deklarasi ini juga untuk mendorong partisipasi pemilih pemilu dari pemuda Ansor.
"Kami sebagai gerakan pemuda ingin pemilu menghasilkan pemimpin yang benar-benar suara rakyat," ungkap Plt Ketua PC Ansor Kabupaten Semarang, Fahmi Dzulfiadi.
Deklarasi Tolak Politik Uang ini diawali dari PC Ansor Kabupaten Semarang yang diharapkan setiap kader dan keluarganya benar-benar menolak money politic.
"Selain itu menolak berita bohong atau hoaks yang beredar di media sosial. Tidak menutup kemungkinan hoaks disebarkan saat mendekati pemilu, yang tujuannya untuk menyesatkan dan mengadu domba kerukunan masyarakat," ungkap Fahmi.
Penolakan berita hoaks ini ialah tidak menyebarkan berita hoaks itu ke orang lain. Serta lebih selektif dalam menerima berita.
"Kita harus lebih cermat melihat tulisan di media sosial, kalau perlu di konfirmasi kebenarannya, jangan sampai kita justru membuat resah masyarakat," pungkasnya.
Arif Mufid, anggota KPU Kabupaten Semarang menyambut baik deklarasi antipolitik uang dan antihoaks yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Ansor Kabupaten Semarang. Kegiatan ini untuk menciptakan pemilu berkualitas. Terlebih Politik Uang ini membuat demokrasi di Indonesia terkesan semakin mahal.
"Padahal untuk mensuarakan suara masyarakat hanya dibutuhkan pilihan sesuai kehendak hati masyarakat," ungkapnya.
Arif menyadari adanya Politik Uang juga akan berdampak pada kualitas hasil pemilihan umum.
Dijelaskan olehnya, rasa tanggung jawab pada aspirasi masyarakat akan berkurang karena mereka menganggap telah membeli suara rakyat. (Red: Muiz)