Daerah

Ansor Mataram Isi Buka Puasa Bersama dengan Diskusi Politik

NU Online  ·  Kamis, 23 Juni 2016 | 02:56 WIB

Mataram, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Mataram menggelar buka bersama dan silaturahim antarorganisasi dirangkai dengan diskusi seputar persoalan NKRI. Diskusi tersebut menghadirkan pembicara dari pusat, pengamat politik dan hukum Firman Jaya Daily.

"Sengaja menghadirkan Firman Jaya Daily dalam diskusi ini, untuk membahas seputar persoalan bangsa," kata Hasan Basri, Ketua Pimpnan Cabang GP Ansor Kota Mataram, di sela diskusi yang dibuka dan dipandu langsung olehnya, usai shalat tarawih, di Aula NU NTB Jalan Pendidikan No 6 Kota Mataram, Senin (20/6) malam.

Firman Jaya Daily dalam pemaparan awalnya mengatakan, ada lima tahapan konsolidasi politik strategis yang berusaha dijalankan pemerintah dalam menanggulangi berbagai macam persoalan kebangsaan. Di antaranya, konsolidasi politik kepartaian, keamanan, kebangsaan, kepemerintahan, dan keuangan.

Mantan tim perumus Undang-Undang (UU) Pemerintahan Daerah juga UU Pertahanan Negara ini menjelaskan, dalam tahap konsolidasi politik kepartaian, pemerintah menggalang dukungan partai politik. Menurutnya, tidak akan kuat pemerintah bila tidak ada dukungan partai politik, karena sistem pemerintahan bangsa ini menganut presidensial. "Harus ada dukungan dari partai politik," ujarnya.

Dalam tahap konsolidasi kebangsaan, kata Firman, pemerintah membutuhkan gerakan civil society, para pekerja ormas dan komponen bangsa lainnya untuk bisa menguatkan pemerintah. Begitu juga dalam tahap konsolidasi keamanan, bagaimana di tingkat TNI dan Polri ke bawah harus kuat dalam menjaga keamanan, untuk menciptakan situasi kondusif.

Sedangkan dalam tahap konsolidasi kepemerintahan, pemerintah berupaya meningkatkan konsolidasi organisasi pemerintahan, misalkan dengan meningkatkan pelayanan publik di setiap daerah. Sementara tahap konsolidasi keuangan adalah bagaimana sektor riil harus bergerak. Seperti dana desa dan anggaran yang pro rakyat harus segera disalurkan agar sektor riil bisa berjalan.

"Melalui konsolidasi-konsolidasi seperti itulah, mungkin bisa menyelesaikan berbagai macam persoalan yang terjadi di NKRI," kata mantan tim sukses Jokowi-Jk pada pilpres 2014 silam ini.

Diharapkan bahwa intinya dalam membangun bangsa ini tidak boleh ada sekat perbedaan diantara ras, suku dan agama. Semua sama dimata bangsa ini.

Ia juga menyinggung soal otonomi daerah yang disikapi secara kebablasan, sehingga menciptakan raja-raja kecil di daerah. Semestinya, katanya, otonomi daerah tetap menyinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah di daerah. Pemerintah pusat pun harus memahami kondisi riil di lapangan. Hadirnya otonomi daerah diharapkan bisa mensejahterakan masyarakat di daerah.

Firman berpendapat, untuk isu-isu seperti bangkitnya PKI yang belakangan ini santer beredar agar tidak serius ditanggapi, karena akan mengganggu stabilitas. Untuk itu, lebih baik membangun kebersamaan, membangun ekonomi kerakyatan yang pro rakyat.

Menutup acara diskusi, Firman Jaya Daily berharap kepada seluruh ormas yang ada di Mataram khususnya GP Ansor untuk ikut menyukseskan lima tahapan konsolidasi yang dibangun pemerintah. (Syamsul Hadi/Mahbib)