Daerah

Ansor Buka BPUN Untuk Pelajar Waykanan

NU Online  ·  Jumat, 13 Maret 2015 | 13:07 WIB

Waykanan, NU Online
Pengurus GP Ansor Waykanan mengadakan bimbingan pasca ujian nasional (BPUN). Mereka menilai bimbingan itu sangat membantu pelajar berprestasi untuk menjawab soal-soal ujian masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia.
<>
Direktur Program Ansor Mendidik Generasi Memberdayakan Masyarakat (Digdaya) Waykanan Heri Amanudin,di Blambangan Umpu, Jumat (13/3) menjelaskan, BPUN merupakan program utama Yayasan Mata Air yang bertujuan mengantarkan sebanyak-banyaknya pelajar untuk melanjutkan kuliah di PTN.

“Tentunya di program studi yang beragam seperti Kedokteran, Teknik, Ekonomi, Psikologi, Hubungan Internasional, Pertanian, dan lain-lain," kata Heri.

Direktur Pendidikan dan Pelatihan Mata Air Foundation Abdurrahman S Fauzi melalui Surat Keputusan No : 038/SK-BPUN/MA/III/15 Tentang Pengangkatan Manajer Kota BPUN Mata Air 2015, kata Heri, mengangkat Ketua GP Ansor Waykanan Gatot Arifianto sebagai Manajer kabupaten untuk program BPUN di Waykanan.

"Saat ini komunikasi dengan institusi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pesantren, organisasi perempuan, hingga De Most yang bergerak di jasa analisa sidik jari untuk mengetahui bakat dan potensi setiap individu sedang dilakukan GP Ansor Waykanan sehubungan Yayasan Mata Air mengharapkan komposisi seimbang jumlah peserta BPUN, 30 perempuan dan 30 laki-laki," kata Heri lagi.

BPUN memberi harapan kepada pelajar kurang mampu untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri. Program tersebut juga memberikan pendampingan di bidang akademik, penguatan soft skill dan beasiswa studi di PTN.

"Secara garis besar, BPUN berbicara tentang tiga hal, pendidikan, kepemimpinan, dan keberagamaan yang ramah," ujar dia lagi.

BPUN diinspirasi proses panjang dari pergumulan beberapa generasi muda bangsa yang tergabung dalam Komunitas Mata Air Jakarta dan ingin ikut berperan dalam memberikan inspirasi, motivasi serta pengalaman kepada pelajar di Indonesia yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, generasi ini bertahun-tahun mencari formula baru yang kemudian tercetus ide tentang BPUN.

"BPUN diadakan pertama kali pada 2007 di tiga kota besar, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta. Pada awal diadakan lebih dari 75 persen peserta BPUN bisa masuk ke PTN. Tahun berikutnya, tepatnya 2008 BPUN mulai dikembangkan di beberapa daerah, dari 3 kota/ kab. Menjadi 7 kota/ kab. Tahun- tahun berikutnya BPUN berkembang sampai pada tahun 201 2 ada sekitar 40 Kota/Kabupaten yang mengadakan BPUN. Ansor Waykanan diminta menggelar BPUN di tahun 2015 ini," papar Heri lagi.

Sudah ribuan pelajar yang ikut BPUN hingga hari ini. Bahkan ratusan alumni BPUN sudah terserap di dunia profesional seperti birokrat, swasta, akademisi, dan lain-lain.

"Model pembelajaran BPUN terdiri atas kombinasi model belajar tutorial, belajar mandiri, diskusi kelompok, belajar in class dan Outdoor, memadukan dengan Leadership Training, memberikan materi lain non mata pelajaran seperti kepemimpinan, kewirausahaan, keterampilan, keberagamaan yang toleran dan moderat, dan adanya asrama (camp) bagi peserta BPUN selama pelaksanaan program," katanya lagi.

Selama pelaksanaan program, peserta diasramakan sebulan penuh di pesantren. Karena itu, GP Ansor Waykanan mengundang siswa yang baru lulus SMU/MA/SMK di Waykanan. Benar-benar mempunyai keinginan untuk melanjutkan kuliah dan lulus tes seleksi yang diadakan oleh panitia akan kami panggil untuk mengikuti program tersebut. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor 085609555768 atau @GPANSORWK1, tutup Heri Amanudin. (Sayyidina Tsaqif/Alhafiz K)