Probolinggo, NU Online
Setiap murid harus menghormati gurunya seperti apapun dia mengajarkan ilmu kepada muridnya. Mungkin ini yang perlu diajarkan kepada anak-anak hari ini bahwa taat dan menghormati guru merupakan jalan mulus untuk meniti masa depan yang lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis ketika menghadiri pemberian santunan anak yatim dalam rangka menyemarakkan peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah di Pendopo Kecamatan Wonomerto, Sabtu (22/9).
"Indonesia tidak kekurangan orang pintar, tetapi Indonesia kekurangan murid yang mampu menghargai gurunya dan anak yang tahu cara menghormati orang tuanya," katanya.
Muchlis berharap para anak yatim ini ditakdir oleh Allah SWT menjadi anak-anak yang shalih-shalihah dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Orang tuanya dijadikan orang tua yang kuat dunia dan akhiratnya, lancar rizkinya, diberikan kecukupan untuk membiayai mereka baik jasmani maupun rohani.
Dirinya tidak ada niatan bagi kami Gerakan Pemuda Ansor untuk memberitahukan kepada orang bahwa adik-adik ini anak yatim atau piatu, tetapi semata-mata ini adalah sebuah pelajaran hidup bagi anak muda dan kita semua bahwa satu dari mereka atau semua adalah calon pemimpin di masa depan.
"Hidupnya harus kita topang secara bersama-sama karena kalau mereka rusak maka rusaklah generasi mendatang. Ini harus kita istiqamahkan ila yaumil Qiyamah," pintanya.
Lebih lanjut Muchlis meminta agar jangan pernah melupakan para anak yatim, karena pada harta yang kita miliki sebagian terdapat hak-hak mereka.
"Tidak perlu menunggu kaya kita bersedekah, tidak perlu menunggu bulan Muharam untuk memberikan santunan kepada mereka. Hal ini merupakan ajaran agama yang telah dicontohkan Rasulullah SAW," tambahnya.
Sementara Camat Wonomerto Taufik Alami menyampaikan, Ansor sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama telah memberikan contoh bagi semua bahwa menyayangi dan mencintai anak yatim tidak cukup hanya dengan ungkapan namun memerlukan tindakan.
"Pelajaran berarti bagi kita untuk terus menyayangi mereka. Karena mereka adalah anak-anak yang juga memiliki masa depan dan harus kita perjuangkan," katanya.
Kepada pengurus GP Ansor baik Cabang maupun Anak Cabang Taufik berharap untuk terus berkhidmat bagi bangsa dan negara melalui tindakan positif. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran PC, PAC dan MWCNU Kecamatan Wonomerto yang telah turut mensukseskan pemberian santuna kepada anak yatim di wilayah Kecamatan Wonomerto.
"Teruslah bangkit sebagaimana semboyan Wonomerto, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan dan bangkit dari ketidakberdayaan. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi kita semuanya, terutama yang sudah memiliki kepedulian kepada para anak yatim," pungkasnya.
Penyuluh Agama Islam Fungsional Ansori memberikan apresiasi kepada Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo yang telah berkontribusi dalam menggerakkan semangat juang syiar Islam melalui santunan Muharam yang diinisiasi Pengurus Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Wonomerto.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan jam'iyah hadroh Rijalul Ansor yang dipimpin anggota PC Ansor Kabupaten Probolinggo Halili dengan didampingi Ketua PAC GP Ansor kecamatan Wonomerto Santoso.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin Rais MWCNU Kecamatan Wonomerto Kiai Abdullah yang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Pohsangit Ngisor. Pemberian santunan kepada anak yatim ini diikuti oleh 50 anak yatim yang berasal dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Wonomerto. (Syamsul Akbar)