Daerah

Anak Muda Perintis Ma’arif NU Karanganyar Itu Kini Tiada

NU Online  ·  Kamis, 20 November 2014 | 03:01 WIB

Karanganyar, NU Online
Suasana duka masih menyelimuti keluarga besar NU Karanganyar atas wafatnya Seketaris PC IPNU Karanganyar sekaligus kepala madrasah ibtidaiyah Ma'arif NU Pojok Mojogedang Karanganyar, Selasa (17/11).
<>
Almarhum Bustanut Taufiqi merupakan salah satu pemuda yang rela menghabiskan masa mudanya untuk mengabdi di NU dengan menjadi kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI)  Ma’arif NU pertama di usia 23 tahun.

Menurut rekanita Watik yang juga ikut merintis berdirinya MI Ma'arif NU satu-satunya di Karanganyar ini, almarhum dikenal sebagai sosok yang gigih, pantang, menyerah dan pekerja keras.

"Dulu pertama di sini muridnya baru 9 anak dan belum mempunyai gedung. Beliaulah yang memperjuangkan hingga saat ini sudah  ada 4 kelas dengan 73 siswa dan sudah berdiri gedung sendiri" ungkapnya kepada NU Online, Rabu (19/11)

Sementara Ketua PCNU Karanganyar Kiai Mukti Ali mengatakan, perjuangan yang dulunya sangat pahit, sekarang baru saja berkurang sedikit rasa pahitnya karena izin operasional dan BOS sudah keluar, namun yang memperjuangkan tidak ikut menikmati.

Sedangkan di mata kepala Kementrian Agama Kabupaten Karanganyar H. Musta'in Ahmad, ia adalah sosok yang rajin dan cekatan, "Jika terlintas nama Bustanut Taufiqi, maka yang terlintas adalah sosok yang ‘sregep’ (rajin dan cekatan) dan kami Kemenag Karanganyar benar-benar merasa kehilangan,” ungkapnya saat sambutan sebelum pemakaman.

Selain itu,lanjut Musta'in, selama hidupnya beliau aktif dalam pengabdian masyarakat, terbukti selain berjuang melalui pendidikan beliau juga aktif dalam IPNU Karanganyar Dan wafatnya beliau diusia muda 26 tahun, adalah nasihat terbaik buat kita semua bahwa mati itu tidak mengenal usia. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)