Daerah
Alumni Pesantren Ma'hadut Thalabah Gelar Pelatihan Penanggulangan Radikalisme
NU Online · Ahad, 21 Januari 2018 | 07:06 WIB
(Ilustrasi)
Tegal, NU Online
Merespon perkembangan sosial keagamaan dan tantangan pendidikan di masa mendatang, organisasi alumni Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal bekerja sama dengan program pengabdian masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto akan mengadakan Pelatihan Penanggulangan Radikalisme dan Achievement Motivation Training Jelang Ujian Nasional bagi santri, Ahad (21/1) di aula pesantren setempat.
Koordinator program Musmuallim mengatakan, tema radikalisme diusung untuk memberi upaya preventif dan proteksi bagi santri agar di esok setelah lulus dari pesantren memiliki karakter moderat yang kuat dalam keberagamaan.
"Terutama sesuai dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah," ujarnya kepada NU Online.
Menurutnya, agenda ini sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan atas problematika umat di tengah arus persimpangan antarpaham agama.
"Maka santri sebagai generasi muda perlu mendapat edukasi deradikalisasi agar kelak menjadi anggota masyarakat yang lebih toleran dan terhindar dari fanatisme sempit," katanya.
Pengurus organisasi alumni Imam Chumedi berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat secara spirit dan intelektual sehingga santri siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Pelatihan juga akan diisi dengan training motivasi kepada santri yang akan menghadapi Ujian Nasional 2018.
"Santri diberi wawasan dan motivasi, tips dan trik jitu menghadapi UN mendatang, sehingga diharapkan dapat lulus dengan memuaskan," pungkasnya. (Hasan/Alhafiz K)
Merespon perkembangan sosial keagamaan dan tantangan pendidikan di masa mendatang, organisasi alumni Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal bekerja sama dengan program pengabdian masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto akan mengadakan Pelatihan Penanggulangan Radikalisme dan Achievement Motivation Training Jelang Ujian Nasional bagi santri, Ahad (21/1) di aula pesantren setempat.
Koordinator program Musmuallim mengatakan, tema radikalisme diusung untuk memberi upaya preventif dan proteksi bagi santri agar di esok setelah lulus dari pesantren memiliki karakter moderat yang kuat dalam keberagamaan.
"Terutama sesuai dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah," ujarnya kepada NU Online.
Menurutnya, agenda ini sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan atas problematika umat di tengah arus persimpangan antarpaham agama.
"Maka santri sebagai generasi muda perlu mendapat edukasi deradikalisasi agar kelak menjadi anggota masyarakat yang lebih toleran dan terhindar dari fanatisme sempit," katanya.
Pengurus organisasi alumni Imam Chumedi berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat secara spirit dan intelektual sehingga santri siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Pelatihan juga akan diisi dengan training motivasi kepada santri yang akan menghadapi Ujian Nasional 2018.
"Santri diberi wawasan dan motivasi, tips dan trik jitu menghadapi UN mendatang, sehingga diharapkan dapat lulus dengan memuaskan," pungkasnya. (Hasan/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
6
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
Terkini
Lihat Semua
