Daerah

Alumni Pesantren Attawazun Akan Diarahkan Belajar ke Barat

NU Online  Ā·  Ahad, 14 Mei 2017 | 20:00 WIB

Subang, NU Online
Beberapa tahun terakhir Pesantren Attawazun mengarahkan alumninya melanjutkan studi ke negara-negara yang ada di Timur Tengah, namun rencananya pesantren yang menggabungkan sistem pesantren tradisional dan modern ini akan mengarahkan beberapa alumninya untuk melanjutkan studi ke negara Barat.

Demikian disampaikan KH Musyfiq Amrullah dalam sambutannya pada kegiatan Tablig Akbar dan Yaumul Ijtima NU dalam rangka Milad Ke 14 Pesantren Attawazun, Kalijati, Subang, Jawa Barat. Ahad (14/5).

"Selama ini lulusan Pesantren Attawazun melanjutkan studi ke Timur Tengah seperti Yaman dan Maroko, Insya Allah ke depan jika ada peluang dan santri kita ini menggeluti bidang tertentu, kita akan mengarahkan mereka untuk melanjutkan studi ke negara Barat," papar Kiai Musyfiq yang juga Ketua PCNU Subang itu.

Saat ini, kata dia, suka tidak suka fakta membuktikan bahwa ilmu pengetahuan khususnya ilmu sains dan teknologi lebih didominasi oleh negara Barat maka mau tidak mau kita pun harus belajar kepada mereka, walaupun alumni pesantren itu idealnya menjadi kiai, namun bukan berarti santri yang menekuni bidang lain pun lantas disalahkan, termasuk adanya santri yang menekuni bidang sains dan teknologi.

"Kebetulan bahasa sehari-hari santri Pesantren Attawazun menggunakan bahasa Arab dan Inggris, hal ini tentu akan membantu memudahkan mereka untuk belajar di luar negeri," tambahnya.

Sebelum belajar ke Barat, kata dia, para santri Attawazun digembleng sekaligus dibangun pondasi keimanan dan keilmuan yang kuat, agar ketika tiba saatnya nanti mereka tidak menghilangkan identitas santrinya.

Sementara itu, turut hadir dalam kegiatan tersebut pejabat Muspida Subang, Muspika Kalijati, para pengurus PCNU Subang dan banomnya serta Ketua PWNU DKI Jakarta KH Munahar Mukhtar yang didaulat menyampaikan ceramah agama. (Aiz Luthfi/Zunus)