Alumni Ma’had Aly Situbondo di Jember Ngaji Kitab Ihya Ulumiddin
NU Online · Selasa, 10 Februari 2015 | 16:02 WIB
Jember, NU Online
Keluarga Alumni Ma’had Aly (Kamali) pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo yang berdomisi di Jember, menggelar pengajian kitab Ihya Ulumiddin di kediaman salah seorang alumni HM Misbahus Salam, Ahad (8/2). Mereka membahas kitab Ihya juz III halaman 11-12 yang mengupas soal hati seorang hamba sebagai cermin.
<>
Kediaman Misbahus Salam berada di lingkungan kompleks pesantren Raudlah Darus Salam, Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Hadir dalam pengajian ini dua guru Ma’had Aly Situbondo DR Muhyiddin Khotib dan DR Nawawi Thabrani.
Menurut Imam Al-Ghazali, amal terpuji atau al-atsaru al-mahmudah sangat berpengaruh terhadap kondisi hati seseorang. Dengan perbuatan yang terpuji misalnya banyak berdzikir, berkhidmah pada agama, dan membantu kemaslahatan hidup orang banyak, maka hati yang ibarat cermin itu akan semakin terang benderang dan dapat membuka hakikat perkara yang dicari dalam kehidupan manusia.
Berbeda bila seseorang berprilaku tercela berbuat maksiat atau dosa, dhalim dan merugikan manusia. Mereka yang berbuat jahat itu, akan membuat gelap dan hitam hati mereka.
Rasulullah SAW bersabda, hati manusia itu ada empat. Pertama hati yang bersih dan mengandung sinar itu hati orang mu’min. Kedua, hati yang hitam dan menolak kebenaran itu hati orang kafir. Ketiga, hati yang bercampur gelap dan terang itu hati orang munafiq. Keempat, hati yang ditempeli dengan keimanan dan kemunafikan.
“Agar hati kita bersih dan bersinar jalan ketaqwaan harus kita lakukan dalam mengarungi samudera kehidupan ini,” kata DR Muhyiddin. (Misbahus Salam/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua