Daerah

Al-Quran Sebagai Obat Penenang Jiwa

NU Online  ·  Senin, 17 November 2003 | 16:46 WIB

Lhokseumawe, NU.Online
Al-Quran di samping mengandung doa juga merupakan obat penawar yang bisa menenangkan jiwa ummat Islam. Dengan banyak-banyak membaca al-Quran akan membuat jiwa tenang dalam menjalani tugas dan rutinitas sehari-hari.

Hal itu dikatakan Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf H Azmyn Yusri Nasution, Jumat (14/11) pada acara pengajian bersama dengan ratusan perwira, bintara, tamtama dan PNS jajaran Korem 011/LW. "Membaca al-Quran adalah kewajiban bagi ummat Islam, kerena di dalam al- Quran mengandung unsur doa dan permohonan kepada Allah SWT dan bagi yang membacanya juga memperoleh pahala dan ketenangan bathin," kata Danrem.

<>

Pengajian al-Quran bersama merupakan kewajiban bagi seluruh perwira, bintara, tamtama dan PNS di jajaran Korem 011. Hal tersebut dilaksanakan tiap hari Jumat pagi di Masjid Al-Fitrah Korem 011/LW. Pengajian bersama tersebut diasuh oleh beberapa ustadz yang mengajar secara rutin tentang tatacara membaca al-Quran yang baik dan benar. Acara tersebut juga dihadiri ibu-ibu Persit KCK Koorcab 011/LW.

Danrem AY Nasution mengharapkan agar kegiatan seperti ini tidak hanya semarak pada pada bulan Ramadhan saja, tapi harus dilanjutkan pada bulan-bulan lain. Yang terpenting, kata Danrem, setiap prajurit mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar mebaca al- Quran. "Yang kita kasihani bukanlah mereka yang pada saat ini baru belajar baca al-Quran, tetapi yang disayangkan adalah mereka yang hingga saat ini belum tergerak hatinya untuk belajar membaca al- Quran," ujar AY Nasution.

Dikatakan Danrem, program belajar al-Quran bersama ini diterapkan Danrem adalah untuk menyahuti pemberlakuan program Syariat Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Di samping itu, AY Nasution juga mewajibkan anak-anak gadis dan kaum ibu di jajaran Korem 011 untuk memakai jilbab bila ke luar rumah. Bila ketentuan ini diabaikan, lanjut Danrem, pemberlakuan Syariat Islam di Aceh hanya sekadar wacana belaka.

Dalam mengisi bulan Ramadhan ini, Danrem juga mengadakan ceramah singkat setiap selesai shalat Zuhur di Masjid Al-Fitrah Korem, serta Safari Ramadhan ke sejumlah kabupaten dalam wilayah hukum Korem 011/LW.

Militer dan Sipil Buka  Puasa Bersama Masyarakat

Memasuki hari ke-20 bulan suci Ramadhan, sejumlah dinas/instansi pemerintah, partai politik dan ormas pemuda melaksanakan kegiatan buka puasa bersama serta kegiatan sosial lainnya. Sementara itu, kehidupan malam di bulan Ramadhan tahun ini jauh lebih meriah ketimbang dua tahun sebelumnya.

Buka puasa bersama yang dilaksanakan oleh Sat Gegana Kota Sigli, tiga hari lalu berlangsung cukup meriah dan khidmat. Karena, sekitar 400 anak yatim berbuka bersama. Selanjutnya, anak yatim dari berbagai kecamatan itu menerima sedakah dari Dan Gegana setempat.

Pelaksanaan buka puasa bersama anak yatim piatu, juga berlangsung di Pendopo Pidie, baru-baru ini. Sekitar 450 anak yatim dari 15 kelurahan dalam Kota Sigli, menghadiri undangan Bupati Abdullah Yahya. Kegiatan sama dengan hari sama, juga dilaksanakan oleh Kosgoro Pidie di Sekretariat PSAP Sigli Sabtu (15/11), Crops Lalu Lintas Polres 102/Pidie melaksanakan buka puasa bersama di Kantor Sat Lantas Kota Sigli. Sekitar 600 tamu undangan memenuhi halaman Polantas Kota, termasuk abang beca yang turut mendapat undangan berbuka. Sehingga, membuat makna dari bulan Ramadhan benar-benar membawa berkah.

Pada acara berbuka bersama itu, Kasatlantas Polres Pidie, Iptu Nazaruddin, SH mengatakan buka puasa bersama yang dilaksanakan pihaknya itu adalah dalam upaya terus membentuk tali persaudaraan. Selain itu, hanya mengingatkan kebesaran Allah terhadap bulan suci ramadhan.

Buka puasa bersama, beberapa hari sebelumnya juga dilaksanakan oleh Dandim Pidie, Letkol Inf Rochim Siregar dan Kapolres Pidie, AKBP Drs H Agussalim. Sementara itu, Partai Golkar hanya melaksanakan kegiatan penyantunan 350 anak yatim dan memberikan bantuan kepada para pengurus di kecamatan Sepi

Kendati menjelang shalat tarawih suasana kehidupan malam di Kota Sigli dan sekitarnya agak sepi, namun seusai tarawih berubah menjadi ramai. Suasana tersebut, tidak lepas dari imbauan Muspida Pidie, menyangkut gaung syariat Islam dibumi 'Serambi Mekkah'.

Kapolres Pidie, AKBP Drs H Agussalim kepada wartawan, Sabtu (15/11) mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan di bulan Ramadhan, terutama bagi mereka yang menjual makanan di pagi dan siang hari. Selanjutnya, imbauan paling keras diperbelakukan terhadap kaum wanita yang mengenakan pakaian tak sopan dan dapat merusak nilai puasa orang lain. (kontributor NAD/Muntadhar/Syukri)