Daerah

Adakan Dies Maulidiyah, IPNU dan IPPNU Diingatkan Peran Pemuda

Jum, 9 Februari 2018 | 02:30 WIB

Jombang, NU Online
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (PR IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sukomulyo, Mojowarno, Jombang menggelar dies maulidiyah pertama. 

Kegiatan yang dilangsungkan  di mushalla Darul Muttaqin, Kamis (8/2) tersebut dimulai dengan pembacaan dibaiyah. Tampak hadir puluhan kader dari Fatayat, Muslimat NU, serta Ketua Ranting NU Sukomulyo.

Dalam sambutannya, Ketua IPNU Sukomulyo, M Ali Hasyim mengatakan bahwa pemuda harus tetap semangat dalam berjuang. “Meminjam ungkapan Ir Soekarno bahwa saya butuh sepuluh pemuda untuk menggoncangkan dunia ini,” katanya. 

Dengan demikian betapa hebatnya pemuda di saat itu. Sehingga dengan benyaknya pemuda yang menghadiri acara ini, ia mengajak bersama untuk semangat dalam berjuang. “Mari kita menjadi manfaat untuk semua orang,” ungkapnya.

Ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU, Ahmad Wahyudi Utomo juga mengatakan bahwa jika para pemuda berkenan mengisi waktunya dengan hal positif, maka tidak akan ada kenakalan remaja dan hal negatif yang terjadi. 

Senada dengan hal tersebut, Ketua Ranting NU Sukomulyo, Ali Athfal dalam sambutannya juga mengatakan hendaknya pemuda khususnya pelajar NU selalu melakukan kegiatan positif agar tidak terjadi kenakalan remaja. “Kenakalan remaja yang terjadi saat ini sangat luar biasa. Karenanya harus diimbangi dengan kegiatan positif, salah satunya yang dilakukan IPNU dan IPPNU,” tandasnya.

Menurutnya, pemuda merupakan masa depan negara. “Sehingga kita harus berjuang bersama untuk bangsa dan negara, sesuai dengan motto IPNU IPPNU yaitu belajar, berjuang dan bertaqwa,” tandasnya.

Lebih lanjut, Ali Athfal menjelaskan Ibadah adalah salah satu pengabdian diri nendekatkan kepada Allah. Dirinya menjelaskan bahwa ada dua ibadah yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. “Ibadah Mahdhah termasuk salah satunya adalah berorganisasi dengan tujuan baik,” terangnya. Karena amalan dunia yang dilakukan dengan ikhlas dan tujuan baik, akan menjadi ibadah akhirat. Apalagi hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. 

Acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Ali Athfal. (Izatul Mufidati/Ibnu Nawawi)