Daerah

Ada Upaya Sistematis untuk Jatuhkan NU

Sel, 11 Desember 2012 | 04:14 WIB

Cirebon, NU Online 
Belum hilang ingatan dari para pendukung Gus Dur atas pernyataan kontroversial Sutan Batoeghana yang menuduh Gus Dur terlibat dalam kasus Bruneigate dan Buloggate, kini pelecehan itu kembali muncul. Bedanya, kali ini muncul di soal UAS yang dibuat oleh Musyawarah Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (MK2MA) Provinsi Jawa Barat.
<>
Dalam soal pilihan ganda nomor 33 ditanyakan tentang penyebab jatuhnya pemerintahan KH Abdurahman Wahid dan jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban adalah Kasus Bruneigate dan Buloggate.

Menaggapi permasalahan ini, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) putri Buntet Pesantren, Drs. H. Aris Ni'matullah menyayangkan soal yang belum tentu kebenarannya dimasukkan dalam soal UAS yang diterima oleh seluruh siswa MA se-Jawa barat. Aris juga mempertanyakan kinerja MK2MA dalam pembuatan soal.

“Harus dibuktikan dulu kebenarannya, jangan asal membuat soal. Saya juga mempertanyakan tentang pembuatan soal dan prosesnya, apakah benar-benar sudah dimusyawarahkan dulu atau tidak.  Jangan sampai siswa dimasukkan dalam fakta yang masih mengambang bahkan tidak benar” Ujar Aris Minggu (9/12)

Sementara itu, KH Hasanuddin Kriyani pengasuh Pondok Pesantren Buntet menilai soal yang dibuat oleh MK2MA tidak layak diberikan kepada para pelajar Aliyah se-Jawa Barat. Mantan Rais Syuriyah NU Kabupaten Cirebon itu mengatakan, pertanyaan yang ada dalam UAS sejarah tersebut memiliki nilai politis yang cukup besar.

“Permasalahan dengan Sutan Bathoegana saja baru selesai, ini sudah muncul lagi. Siswa tidak layak dilibatkan dalam hal politis, masalah ini harus menjadi perhatian agar tidak terulang lagi. Dan bukan tidak mungkin, ada upaya sistematis untuk menjatuhkan NU, karena ini bukan sekali. Setahun yang lalu soal serupa terjadi di Pemalang, Jawa tengah,” pungkas Kiai Hasanuddin dengan nada serius.


Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Sobih Adnan