Daerah

6.594 JCH Jatim Gagal Berangkat

NU Online  ·  Selasa, 16 Desember 2003 | 12:51 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak 6.594 orang Jamaah Calon Haji (JCH) Jatim 2004 dari kuota tambahan dipastikan gagal berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2004. "Mereka sebenarnya tidak batal, tapi keberangkatannya ditunda tahun depan, karena Raja Fadh ingin mengantisipasi bom dan teror di Arab Saudi," kata Kepala Kanwil Departemen Agama (Depag) Jatim Drs H Roziqi di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan Jatim memang mendapatkan kuota (jatah) haji tambahan sebanyak 6.594 jamaah dari perebutan kuota haji tambahan secara nasional pada 6-7 Oktober lalu.    "Dengan kuota tambahan terbanyak se-Indonesia itu berarti jumlah JCH Jatim 2004 mencapai 40.908 orang," katanya didampingi Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Drs H Saiful Islam.

<>

Menurut dia, Menag Said Agil Husein Almunawar sebenarnya sudah "all out" untuk memperjuangkan agar kuota haji tambahan sebanyak 30.000 JCH untuk seluruh Indonesia itu tetap berangkat pada musim haji 2004.

"Tapi, ihtiar Menag itu tidak mendapatkan jawaban dari Raja Fadh hingga penetapan qur’ah (regu dalam kloter atau kelompok terbang) sudah harus disusun, karena itu Menag mengambil sikap untuk menunda tahun depan," katanya.

Ia mengatakan ihtiar yang sudah dilakukan Menag antara lain melalui koordinasi dengan keluarga Raja Fadh dan bahkan Presiden Megawati juga sudah melakukan kontak dengan Raja Fadh, tapi Raja Fadh tetap tidak memberi respon.

"Padahal, Menag sudah melakukan MoU (nota kesepahaman) dengan Menteri Haji dan Wakaf Arab Saudi soal kuota tambahan itu, tapi Raja Fadh tetap menginginkan kuota tambahan untuk 17 negara dicabut dan titah raja pun tak terbantah," katanya.

Oleh karena itu, katanya, Menag memutuskan untuk menunda keberangkatan 30 ribu JCH kuota tambahan di seluruh Indonesia, termasuk 6.594 JCH tambahan asal Jatim. "Dalam 1-2 hari ini, saya sendiri akan memanggil Kepala Kantor Depag se-Jatim untuk menyampaikan penjelasan itu. Mereka yang ingin berangkat tahun depan dijamin pasti berangkat, bahkan kalau ada kenaikan biaya haji juga akan dibebaskan," katanya.
 
Namun, katanya, jika JCH yang sudah terlanjur membayar itu ingin mengambil BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji)-nya maka akan diberikan semuanya tanpa potongan sedikit pun. “Semuanya di luar kemampuan kami, karena penundaan itu bukan keinginan kami, apalagi paspor mereka sudah selesai dan mereka juga sudah menerima tas koper. Kami hanya berharap mereka untuk bersabar," katanya.

Kuota tambahan sebanyak 6.594 orang untuk Jatim itu merupakan kuota tambahan terbanyak di Indonesia, karena Sulsel yang menduduki peringkat ke dua dalam perolehan kuota tambahan hanya mendapat 4.078 orang.

Selain itu, kuota haji Jatim sebanyak 40.908 orang itu pun sudah dibagi habis pada 38 kabupaten dan kota se-Jatim pada 7 Oktober lalu dengan jumlah jamaah tertinggi diraih Surabaya sebanyak 6.515 orang.

Peringkat berikutnya adalah Sidoarjo 3.312 jamaah, Jember 2.000 jamaah, kota Malang 1.956 jamaah, Gresik 1.892 jamaah, Pamekasan 1.850 jamaah, dan kabupaten Malang 1.690 jamaah.(mkf)