161 Bayi Akikah Massal, Walikota Jadi "Tukang Cukur"
NU Online · Senin, 8 Agustus 2011 | 03:42 WIB
Semarang, NU Online
Ahad tadi (7/8) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) punya hajatan besar. Sebanyak 161 bayi, yakni 71 perempuan dan 89 laki-laki di-akikah secara massal. Walikota Soemarmo mendapat kehormatan menjadi "tukang cukur" dalam ritual potong rambut, yang merupakan rangkaian prosesi akikah.
Berbekal sebatang gunting yang telah direndam dalam air kembang, Soemarmo memangkas sejumput rambut dekat ubun-ubun. Prosesi ini merupakan simbol membuang keburukkan. <>
Akikah bagi bayi dari keluarga tak mampu itu terselenggara atas kerjasama PT Egale Indo Pharma, produsen Minyak Telon Lang dengan Remaja Masjid Agung Jawa Tengah (Risma-JT).
Sebanyak 250 ekor kambing disembelih untuk helatan akbar ini. Berdasar syariah Islam, bayi lelaki akikahnya dua ekor kambing. Sedangkan bayi perempuan cukup seekor.
Group Band Manager PT Eagle Indo Pharma, Dian Nugraha mengatakan kegiatan untuk membantu mewujudkan keinginan orangtua yang belum mampu melakukan akikah bagi putra-putrinya. Meski hukumnya hanya sunah, namun tergolong sunah muakad (disangatkan).
"Meski tak mampu, setiap orangtua tentu ingin mengadakan akikah bagi putra-putrinya. Kami berupaya membantu mereka, sekaligus sebagai ungkapan syukur dan terima kasih karena produk Telon Lang diterima masyarakat," jelasnya.
Kegiatan yang dihelat sejak pukul satu siang itu dimeriahkan seribu penabuh rebana. Doa akikah dipanjatkan KH Dzikron Abdullah (Pengasuh Ponpes Addanuriyah) dan ceramah oleh Habib Umar Muntohar. Turut memeriahkan acara artis Syahrul Gunawan.
Isak tangis haru, terlihat di wajah-wajah orangtua yang anaknya di-akikah. "Beryukur banget, alhamdulillah anak saya bisa diakikah," ujar seorang ibu sembari membasuh air matanya.
Sebanyak 250 ekor kambing telah disembelih sejak Jumat (6/8). Semua daging disembelih, sebagian disumbangkan ke sejumlah panti. Sebagian diberikan kepada peserta akikah. Sebagian lagi dibagikan dalam bentuk paket nasi boks sebagai takjil berbuka bagi masyarakat.
Menurut Erlan Gantira, Manager Bee Activator sebagai even organizer, peserta mendapat kesempatan mengikuti akikah secara cuma-cuma dengan mendaftarkan diri kepada panitia. Syartnya melampirkan surat keterangan tidak mampu dari RT/RW dan usia bayi tak lebih dari enam bulan.
Akikah massal di Semarang ini merupakan kegiatan keempat. Yang pertama diadakan 2008 di Jakarta dan memecahkan rekor muri. Berkutnya di Bandung (2009), dan Jember (2010).
Dalam sambutannya Walikota Soemarmo berpesan para orangtua menyelimuti bayinya agar tidak masuk angin. Karena angin di kompleks MAJT sangat kencang. "Tapi kalau pun masuk angin, tidak masalah. Kan ada minyak Telon Lang," ujarnya disambut geer hadirin.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ichwan
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua