Banda Aceh, NU Online
Sebanyak 118 ulama di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Selatan secara gencar mengingatkan masyarakat untuk menyelamatkan hutan dan lingkungan di sekitar mereka, mengingat bencana alama yang terjadi di daerah itu akibat ulah manusia.
Juru bicara Yayasan Leuser Internasional (YLI), Dra. Chik Rini di Banda Aceh, Sabtu, menyatakan, seruan para ulama itu yang disampaikan setiap khotbah salat Jumat itu merupakan bentuk tanggung jawab penyadaran agar sebagai kalifah di muka bumi manusia sadar akan amanah bahwa Allah SWT menciptakan alam dan isinya untuk dijaga.
<>Sejak Desember 2007 hingga Januari 2008, para ulama berperan aktif dalam sosialisasi pelestarian lingkungan melalui rangkaian khotbah Jumat di masjid-masjid. Kegiatan ini merupakan upaya Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) provinsi dan kabupaten untuk mendukung upaya pelestarian hutan dan lingkungan di Aceh yang kondisinya saat ini terancam punah.
Dia mengatakan, YLI memberikan dukungan penuh kepada MPU dan para ulama yang berperan aktif dalam sosialisasi pentingnya menjaga hutan untuk kehidupan masa kini dan yang akan datang.
Ulama sebagai panutan masyarakat Aceh diyakini mampu menjadi ujung tombak dalam usaha menuju pelestarian lingkungan, ujarnya.
YLI bersama MPU Aceh telah menerbitkan buku "Kumpulan Khotbah Jumat tentang Lingkungan", yang ditulis oleh para ulama besar Aceh.
"Alhamdulillah, kita bersyukur, ada sejumlah ulama Aceh memberanikan diri untuk membahas masalah ini dalam kemasan khotbah Jumat untuk dapat menjadi bahan dan pegangan bagi para khatib," kata Ketua MPU Aceh, Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA.
Untuk itulah isi buku mulai disosialisasikan kepada masyarakat melalui bantuan para ulama di daerah. Untuk tahap pertama kegiatan dilakukan di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Selatan, sedangkan kabupaten lainnya akan menyusul.
Di Aceh Tamiang, khotbah dilaksanakan di masjid-masjid di Kecamatan Bandar Pusaka, Kecamatan Manyak Payed, Kecamatan Sekrak, Kecamatan Tenggulun , dan Kecamatan Tamiang Hulu, melibatkan 44 khatib.
Di Aceh Timur, khotbah dilaksanakan di mesjid-mesjid di Kecamatan Birem Bayuen, Kecamatan Bandar alam, Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Ranto Peureulak dan Kecamatan Indra Makmur, melibatkan 30 khatib.
Di Aceh Selatan, khotbah dilaksanakan di masjid-masjid di Kecamatan Labuhan Haji Tengah,  Kecamatan Labuhan Timur, Kecamatan Meukek, Kecamatan Sawang, Kecamatan Samadua, Kecamatan Tapaktuan, Kecamatan Pasi Raja, Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Kluet Selatan, dan Kecamatan Kluet Timur, melibatkan 44 khatib. (ant/tng)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua